Editor: Hawa Riyatin Zahra
Terlihat potret seorang gadis yang memakai toga wisuda dan tersenyum bahagia penuh kelegaan. (Sumber: Pinterest) |
Bagian 3: Akhirnya
Tidak terasa waktu cepat sekali berlalu. Kini Aira sudah sampai kepada tujuan akhirnya berada di koto Solo. Kota yang penuh dengan kenangan masa mudanya. Di mana dia belajar untuk menjadi lebih dewasa dari sebelumnya. Tempat di mana dia membangun karakter dan mencari jati dirinya. Ya, semuanya sebentar lagi akan berakhir.
“Ibu jadi datangkan?” tanya Aira kepada ibunya melalui telepon.
“Iya nanti ibu datang Ai, ibu sudah ambil cuti kerja dua minggu,” jawab Ibu di seberang sana.
“Berangkat kapan, Bu?” tanyanya lagi.
“Ibu berangkat ke Solo besok pagi, Ai,”
“Kalau sudah sampai kabari ya, Bu. Biar nanti Ai jemput,” ujar Aira.
“Iya Ai, sudah dulu ya ibu mau siap-siap buat besok,” ucap Ibu lantas mengakhiri panggilan telepon setelah mungucapkan salam untuk satu sama lain.
“Akhirnya selesai juga,” ujar gadis muda itu sambil tersenyum tipis.
“Ayah, aku sudah menepati janjiku. sekarang mungkin waktunya pulang,” ujar Aira lirih sambil menatap keluar jendela kamarnya. Rasanya seperti beban berat di punggungnya sudah terangkat.
Dulu sebelum Sang ayah meninggal, dia menyuruh gadis itu untuk berjanji menyelesaikan pendidikan sampai mendapatkan gelar sarjana.
Pria berambut setengah memutih itu selalu menekankan bahwa dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi, dapat merubah kehidupan.
Besar harapnya bahwa Aira bisa menjadi orang yang sukses di kemudian hari. Karena banyak harapan dan keinginan itulah, Aira selalu berusaha untuk mengabulkan salah satu darinya.
Butuh waktu untuk berdamai dan menerima semua ini. Di antara ribuan kenangan yang selalu datang menghantui pada saat malam hari, Aira selalu dibuat mengingat semua tentang ayah yang sudah tidak ada di bumi.
Ternyata ini semua hanya perihal waktu. Maka biarkan waktu yang akan mengobati rasa sakit maupun rasa rindu itu.
Selesai.