Editor: Muhammad Ilka Adhim Al Fatih
Potret pengendara motor yang merokok sambil berkendara di jalan. (Sumber: Istimewa/FLF) |
Rencang.id – Sering kita temui, pengendara di jalan yang tengah merokok. Entah apa yang dipikirkan oleh mereka, sehingga jalan raya menjadi tempat untuk menghisap tembakau linting itu. Dari pengendara roda dua, hingga pengendara roda empat, menjadi penyumbang abu rokok beterbangan di jalanan.
Abu sisa pembakaran rokok yang beterbangan di jalan sangat berpotensi melukai penglihatan pengendara lain. Mata dapat mengalami infeksi pada kornea mata, hifema, dan glaukoma traumatis. Selain itu, abu rokok juga berisiko menyebabkan kecelakaan. Mata yang terkena abu rokok, biasanya akan reflek berkedip-kedip. Hal ini yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Belum lagi, bara api rokok yang masih menyala ketika pengendara membuang puntung rokok. Hal ini berbahaya bukan hanya pada pengguna jalan, tetapi juga lingkungan.
Ketika pengendara merasa rokoknya sudah ada di penghujung mulut, maka tanpa pikir panjang mereka akan langsung membuangnya begitu saja. Karena logikanya, mereka pasti malas berhenti hanya untuk sekadar membuang puntung rokok di tempat yang semestinya. Dari sinilah risiko kebakaran dapat muncul.
Bahkan tidak jarang ditemui, pengendara yang merokok di jalan adalah pelajar. Miris rasanya. Mereka berinisiatif menggunakan waktu perjalanan ke sekolah untuk menghisap satu batang rokok. Dan tanpa mereka sadari, mereka telah membahayakan pengendara lain.
Bila ditelisik lebih dalam, fenomena pengendara merokok di jalanan ini, telah mengakibatkan beberapa kasus. Dalam perundang-undangan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 12 Tahun 2019 Pasal 6 dijelaskan bahwa pengendara dilarang merokok dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu konsentrasi saat mengendarai sebuah motor.
Ini seharusnya menjadi perhatian para pengendara untuk bisa lebih bijaksana dan beretika ketika berkendara. Jalan merupakan ruang publik, ruang dimana kita bersinggungan dengan orang lain. Oleh karena itu, bila kita bisa lebih berhati-hati dalam beraktivitas, maka akan tercipta kenyamanan.