Respati-Astrid Komitmen Pada Pendidikan Ramah Anak

Jurnalis: Anggita Putri Wulandari
Editor: Aulia Novia Ramadhani 
Pasangan calon (Paslon) nomor urut 2, Respati Ardi dan Astrid Widayani saat debat kedua Pilkada Solo 2024, di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo, Laweyan, Surakarta, pada Senin (18/11/2024). (Sumber: Akun Youtube KPU Kota Surakarta). 

Rencang.id – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo nomor urut 2, Respati Ardi dan Astrid Widayani berupaya dalam mendukung pendidikan ramah anak di Kota Surakarta.

Hal ini disampaikan dalam debat putaran kedua Pilkada Solo 2024 yang berlangsung di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo, Sondakan, Laweyan, Solo, pada Senin (18/11/2024).

Dalam menyikapi meningkatnya kasus bullying di Kota Solo, Respati mengatakan perlu adanya edukasi kepada orang tua dan pendampingan dari psikolog.

“Kasus bullying di Kota Solo akan kita selesaikan dengan posyandu plus. Untuk psikolog, akan kita tambahkan di posyandu,” katanya.  

Calon wali kota Solo tersebut juga mengatakan, pihaknya terus mendorong program Kota Layak Anak yang akan diserasikan dengan program Muda Mendunia. Aktivasi taman cerdas harus tetap tersedia.

Kita bisa memanfaatkan taman-taman kota, kelurahan hingga kampung agar bisa menjadi taman bermain untuk anak-anak,” lanjut Respati.

Sementara itu, Astrid Widayani, calon wakil wali kota Solo nomor urut 2 menambahkan bahwa mereka akan terus melakukan optimalisasi dan modernisasi taman cerdas agar bisa menjadi rujukan pendidikan di masa depan.  

“Tentunya akan terus kita optimalisasi dan modernisasi. Berkaitan dengan kemajuan zaman, kami berupaya untuk melengkapi bagaimana taman cerdas ini nanti bisa menjadi rujukan bagi pendidikan masa depan berbasis digital. Adanya fasilitas-fasilitas penunjang seperti perpustakaan dan teknologi digital akan kami masukkan,” ungkap Astrid.

Sebagai insan pendidikan, Astrid mengungkapkan sudah beberapa kali mengadakan kegiatan di taman cerdas Kota Surakarta.

Lebih lanjut, Rektor Universitas Surakarta tersebut menyampaikan bahwa nilai-nilai budaya lokal yang ada di pendidikan, khususnya Kota Surakarta akan menjadi nilai dasar pembentukan karakter anak. 

Lebih baru Lebih lama