Mengenal Lebih Dekat Trem Otonom Karya PT INKA

Jurnalis: Nova Miftakhul Huda
Editor: Listia Aulia Putri
Trem Otonom bertenaga baterai listrik sedang menjalani uji coba di Kota Surakarta pada (2-26/11/2024). (Sumber: ANTARAFOTO/Maulana Surya)

Rencang.id - Perkembangan teknologi dalam bidang transportasi umum terus menunjukkan progres yang meyakinkan. Salah satu inovasi teknologi terbaru dalam bidang transportasi adalah Trem Otonom bertenaga baterai.

Trem Otonom ini dikembangkan oleh PT Industri Kereta Api (INKA) dan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah tiga tahun proses pengembangan sejak tahun 2021, Trem Otonom mulai dilakukan uji coba mixed traffic di Kota Surakarta pada (2-26/11/2024).

Berikut ini kita bahas lebih detail mengenai teknologi dan keunggulan trem otonom dari beberapa aspek.

Sumber Tenaga

Trem Otonom karya anak bangsa ini digerakkan oleh motor listrik yang didukung baterai berkapasitas 200 kWh. Baterai ini memerlukan waktu hingga empat jam untuk mengisi daya hingga penuh. Dari baterai tersebut memasok semua kebutuhan listrik dalam trem Otonom seperti motor listrik, pendingin, penerangan, dan sistem pengendalian otomatisnya. Dengan tenaga dari baterai tersebut, trem ini mampu menempuh jarak hingga 90 Kilometer.

Kecepatan

Trem Otonom karya PT INKA diperuntukkan untuk wilayah perkotaan dengan traffic yang cukup tinggi sehingga kecepatan lebih lambat sekitar 60 Km/jam. Namun, dengan alasan keamanan saat masa uji coba, kecepatan dari trem ini diperlambat sehingga hanya melaju 30 Km/jam.

Teknologi 

Trem ini didukung oleh pelbagai sensor canggih, seperti kamera, radar, LiDAR, dan GNSS, yang memungkinkan deteksi objek secara tepat di sekitar jalur operasinya. Sensor-sensor tersebut bekerja dengan integrasi sistem kecerdasan buatan (AI) yang ada di dalam trem, sehingga mampu membaca situasi lalu lintas dan membuat keputusan secara mandiri.

Selain itu, trem ini dilengkapi fitur Adaptive Cruise Control (ACC) dan Emergency Braking System (EBS), sehingga Trem Otonom mampu menjaga kecepatan dan melakukan pengereman darurat ketika mendeteksi potensi tabrakan, baik dengan kendaraan lain maupun pejalan kaki.

Lebih baru Lebih lama