![]() |
Ilustrasi gambar kolaborasi digital mahasiswa dengan masyarakat. (sumber:website Ruang Mahasiswa) |
Rencang.id – Di era digital yang serba terhubung, peran mahasiswa tidak lagi terbatas pada ruang kelas. Mereka kini menjadi motor penggerak perubahan sosial yang semakin kuat, menjembatani kesenjangan informasi dan memberdayakan masyarakat untuk beradaptasi dengan cepatnya perkembangan teknologi.
Kolaborasi mahasiswa dengan masyarakat kini tak hanya sebatas kegiatan sosial, tetapi juga dalam bentuk inovasi digital yang membawa dampak nyata bagi kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa sebagai Penggerak Transformasi Digital di Masyarakat
Fenomena yang terjadi di banyak kota besar dan daerah di Indonesia adalah semakin banyaknya mahasiswa yang terlibat dalam proyek-proyek sosial berbasis teknologi.
Contohnya, mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta menginisiasi program “Digital Literacy for All”, sebuah pelatihan digital untuk ibu rumah tangga dan pekerja informal di komunitas urban. Melalui program ini, mereka mengajarkan keterampilan dasar menggunakan aplikasi gawai, belanja online, hingga pengelolaan keuangan secara digital.
"Di era sekarang, masyarakat harus melek teknologi, apalagi pasca-pandemi, banyak hal yang dilakukan secara daring. Program ini bertujuan untuk memberdayakan mereka, agar bisa memanfaatkan teknologi untuk kemudahan hidup sehari-hari," ujar Andi, seorang mahasiswa yang terlibat dalam program tersebut.
Masyarakat Semakin Tertolong dengan Inovasi Mahasiswa
Inovasi digital yang dibawa oleh mahasiswa juga berdampak besar pada sektor UMKM. Di Surabaya, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan aplikasi berbasis Android yang memungkinkan pelaku UMKM menjual produk mereka secara online, sekaligus mempermudah manajemen inventaris. Aplikasi ini khusus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, dan mendukung UMKM untuk lebih siap bersaing di era ekonomi digital.
Salah satu pelaku UMKM yang ikut serta dalam program ini, Siti, pemilik usaha makanan ringan, mengungkapkan kegembiraannya.
"Aplikasi ini sangat membantu saya dalam mengelola pesanan dan stok barang. Saya bisa memasarkan produk lebih luas, tanpa harus membuka toko fisik," katanya.
Selain sektor ekonomi, mahasiswa juga aktif dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu sosial, seperti kesehatan mental, perubahan iklim, hingga pendidikan inklusif. Program-program seperti ini menjadi bukti bahwa mahasiswa, dengan kreativitas dan pengetahuan mereka, mampu memecahkan masalah yang ada di masyarakat.
Tantangan dan Harapan: Sinergi yang Berkelanjutan
Namun, meski banyak yang telah dilakukan, tantangan besar tetap ada. Salah satunya adalah kesenjangan digital antara masyarakat yang tinggal di perkotaan dan daerah terpencil. Meskipun masyarakat kota sudah semakin familiar dengan teknologi, tidak demikian halnya dengan mereka yang tinggal di daerah pinggiran atau desa.
Banyak mahasiswa yang menyadari hal ini, dan mereka mulai memperkenalkan konsep “Teknologi untuk Semua” dengan menggandeng pemerintah dan organisasi sosial untuk memperluas jangkauan pendidikan digital. Dalam hal ini, mahasiswa tidak hanya sekadar memberi pelatihan, tetapi juga bekerja sama untuk menyediakan akses internet yang lebih baik di daerah-daerah tertinggal.