Presiden
terpilih Amerika Serikat pada Pemilu tahun 2024, Donald Trump dari Partai
Politik Republik. (Sumber: Google) |
Rencang.id – Donald Trump kembali terpilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) presiden
Amerika Serikat (AS) pada Kamis (7/11/2024), dengan perolehan suara sebanyak
295 suara. Sementara itu lawannya, Kamala Haris memperoleh 226 suara.
Terpilihnya
kembali Trump dalam Pemilu kali ini tak lepas dari harapan masyarakat bahwa Trump akan
membawa perubahan baik terhadap nasib Palestina. Hal ini dikarenakan kondisi
Palestina yang semakin terpojok selama kepemimpinan Joe Biden. Sementara itu, Kamala
yang berada di pihak Biden tentu merasakan dampak tersebut, di mana kepercayaan
masyarakat seakan sudah pudar.
Harapan ini tak hanya ditunjukkan oleh
masyarakat Amerika saja. Dalam sebuah pernyataan, Mahmoud Abbas, selaku
Presiden Palestina saat ini juga menyatakan harapannya agar Amerika Serikat
dapat mendengarkan aspirasi rakyat Palestina yang sampai saat ini masih
mengalami genosida yang tak kunjung reda.
“Kami yakin bahwa Amerika Serikat akan
mendukung, di bawah kepemimpian Anda (Trump), aspirasi sah rakyat Palestina,” ungkap
Mahmoud.
Mahmoud juga menyampaikan terkait komitmen
palestina terkait kebebasan dan keadilan yang sesuai hukum.
“Mengejar kebebasan, penentuan nasib sendiri,
dan kenegaraan, sesuai dengan hukum internasional,” lanjutnya.
Seruan tersebut tak hanya muncul begitu saja,
di mana dalam beberapa kesempatan Trump menunjukkan keberpihakannya
kepada Palestina, seperti pada
pertemuannya dengan Khabib Nurmagomedov pada bulan Juni lalu. Pertemuan itu
terjadi jelang pertandingan Islam Makachev vs Dustin Poirier di New Jersey,
Amerika Serikat pada UFC 302.
Dalam kesempatan itu, Khabib menyampaikan
permintaannya kepada Trump terkait nasib Palestina.
“Saya tahu Anda (Trump) akan menghentikan
semua perang di Palestina ini,” ungkap Khabib.
Pernyataan tersebut langsung direspon baik
oleh Trump, yang saat itu masih menjadi kandidat calon Presiden dalam Pemilu Amerika
Serikat 2024.
“Kami akan menghentikannya. Aku akan
menghentikannya,” janji Trump.
Hal tersebut dibenarkan oleh pelatih Islam
Makachev, Javier Mendez dalam pernyataannya.
“Sebenarnya Khabib memberitahuku bahwa dia
bertemu dengannya (Trump) dan dia bertanya, hei kamu tahu apakah ada yang bisa
kamu lakukan dengan perang Palestina untuk menghentikan perang. Perang tidak
baik bagi kemanusiaan,” Tutur Javier Mendez menirukan Khabib.
Ditambah hubungan antara Trump dan Netanhayu
mulai memanas sejak Netanhayu mendeklarasikan kemenangan Biden pada pemilu
sebelumnya.
Namun, hal ini dianggap hanya menjadi
bagian dari strategi kampanye Trump menjelang Pemilu. Ini terbukti dengan
keberhasilam Trump yang meraup suara dari Ummat Islam di AS. Perlu diingat kembali
bahwa Trump menjadi salah satu presiden AS yang paling mendukung terhadap Israel
dengan mengakui Yerussalem sebagai ibu kota.