Editor: Hawa Riyatin Zahra
![]() |
Kursi Indomaret merepresentasikan kedamaian (sumber: https://x.com/dmrusadi) |
Rencang.id – Di tengah
hiruk pikuk kehidupan mahasiswa yang penuh tekanan, muncul fenomena menarik,
yaitu nongkrong di kursi depan Indomaret. Menghabiskan waktu di depan Indomaret
adalah fenomena berbeda di tengah rutinitas mahasiswa. Tidak seperti cafe atau
warung kopi yang biasanya ramai dan penuh tawa, kursi Indomaret ini menawarkan
kesendirian untuk menghabiskan waktu dengan meneguk kopi kaleng.
Ternyata alasan nongkrong di depan Indomaret bukan hanya
tentang tempat yang menjual makanan ringan, tetapi juga tentang mencari sebuah
ketenangan dan kenyamanan di tengah
hiruk pikuk kehidupan kampus.
Berikut adalah beberapa pandangan dari mahasiswa dan
mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta mengenai fenomena nongkrong di depan Indomaret:
Menurut penulis, Indomaret itu dekat, buka 24 jam, dan tidak
terlalu ramai. Saat beban kuliah menumpuk, duduk di kursi Indomaret sambil
minum kopi kaleng adalah momen “me time” yang berharga. Karena bagi
penulis duduk di depan Indomaret sambil minum kopi kaleng adalah simbol
ketenangan dan kebahagian.
Annisa, salah satu narasumber kami bercerita, “Aku nggak
harus jadi siapa-siapa di depan Indomaret. Nggak ada yang tau, dan nggak ada
yang peduli juga dengan aku. Dengan bawa kopi kaleng dan duduk sendirian di
depan Indomaret itu udah cukup buat ngisi energi yang terkuras,” kata perempuan
asal Karanganyar itu sambil tersenyum.
“Aku ngerasa cafe dan warung kopi lainnya terlalu ramai,
di Indomaret, aku bisa sendiri, tanpa ada orang yang ganggu, dan aku bisa
dengan tenang menikmati waktu sendiri, kadang di tempat ramai malah bikin
tambah penat,” tambah Fitriyana, selaku Mahasiswi Akuntasi Syariah.
Mahasiswa asal Sukoharjo, Irfhan juga ikut bercerita, “Di
cafe atau warung kopi berarti harus berinteraksi (ngobrol) sama orang
lain, yang kadang bikin capek dan nguras energi banget. Kalau di Indomaret,
aku bisa lepas itu semua, cukup duduk sambil minum kopi kaleng, tanpa harus
ngobrol sama orang lain, itu cukup bikin tenang”.
Pada momen lain, Luthfi bercerita, “Memang aku ini
orangnya ga suka cerita, kesannya kaya ngeluh ke orang lain.
Alasanku suka nongkrong di depan Indomaret itu, lebih ke tempat istirahatku pas
pulang, jadi Indomaret itu menjadi tempat istirahat sejenak setelah memikirkan
banyak hal”.
Bagi penulis, cara seperti ini merupakan salah satu upaya
menemukan pelarian dari beban yang berat.
Dengan berbagai pandangan dari mahasiswa dan mahasiswi
UIN Raden Mas Said Surakarta ini, menunjukkan cara mereka dalam mencari sebuah kenyamanan
dan ketenangan yaitu salah satunya dengan nongkrong di depan Indomaret. Indomaret
menjadi tempat yang nyaman, terutama bagi mereka yang lebih suka dengan sendiri
atau introvert. Selain itu, Indomaret memberikan ruang
bagi mereka untuk berisirahat sejenak dari hiruk pikuk kehidupan kampus.