Debat Perdana, Ini Strategi Teguh-Bambang Optimalkan Pendapatan Daerah

Jurnalis: Nova Miftakhul Huda
Editor: Aulia Novia Ramadhani
Pasangan calon nomor satu Teguh Prakosa-Bambang Nugroho saat debat perdana Pemilihan Wali Kota Surakarta (Pilwalkot) pada Kamis, (31/10/2024) di Hotel Sunan Surakarta. (Sumber: akun YouTube KPU Kota Surakarta)

Rencang.id - Pasangan Calon (Paslon) Pemilihan Wali Kota Surakarta nomor urut satu Teguh Prakosa-Bambang Nugroho, mengikuti debat publik perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surakarta pada Kamis, (31/10/2024) bertempat di Hotel Sunan Surakarta.

Pada kesempatan tersebut, Teguh menjawab pertanyaan di segmen kedua mengenai terobosan dalam meningkatkan dan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat.

Teguh menyebutkan akan menghadirkan event-event dan melakukan pengawasan terhadap pelaku usaha yang belum tertib pajak. “Antara event yang dihadirkan dan pendapatan ini tidak linear, beberapa hotel dan restoran belum tertib untuk pajak, ini menjadi catatan penting,” ujarnya.

Teguh juga menambahkan akan mengadopsi langkah Pemkot Surabaya dalam upaya meningkatkan PAD. “Kami akan memasang alat seperti di Kota Surabaya. Lebih efisien dan aman, tetapi cukup mahal. Walaupun mahal, lima tahun ke depan pendapatan kita akan meningkat,” pungkasnya.

Alat yang dimaksud oleh Paslon nomor satu tersebut adalah Tapping Box. Tapping box berfungsi sebagai alat rekam transaksi yang terjadi di tempat usaha secara otomatis. Alat ini dapat terkoneksi dengan sistem perpajakan daerah, sehingga memudahkan pemerintah dalam memantau dan menghitung pajak yang harus dibayarkan secara lebih akurat.

Teguh menyebut meniru terobosan Kota Surabaya dalam penggunaan Tapping Box untuk meningkatkan pendapatan daerah. Namun, melansir dari ngopibareng.id, pada tahun 2019 Kepala Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kota Surabaya Yusron Sumartono, justru mengatakan enggan untuk menggunakan Tapping Box.

Yusron memilih menggunakan sistem online yang terintegrasi dengan badan pajak daerah. Sehingga, baik pengusaha di bidang restoran maupun hotel, tak lagi bisa membohongi jumlah pelanggan yang datang ke tempat usahanya.

Dari sumber yang sama, penerapan tapping box dalam upaya peningkatan PAD ini mulanya adalah rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK menyebutkan pendapatan daerah dimungkinkan bisa naik sampai sepuluh kali lipat dengan bantuan alat tersebut.

Dengan harga Tapping Box yang mahal yaitu, berkisar 10-13 juta rupiah per-unit, pengadaan Tapping Box harus disertai pengawasan dan pemeliharaan sehingga dapat berfungsi maksimal. Tanpa adanya pengawasan yang ketat alat ini hanya akan jadi pajangan belaka.

Lebih baru Lebih lama