Editor: Hawa Riyatin Zahra
Suasana pembelajaran bernuansa bioskop yang tengah berlangsung pada, Senin (11/11/2024) siang. (Sumber: Istimewa/HN) |
Rencang.id – Perguruan tinggi menjadi salah satu pilihan bagi para siswa untuk melanjutkan pendidikan. Apalagi dengan anggapan peraturan di dunia perkuliahan yang tidak terlalu komprehensif.
Di dunia perkuliahan mahasiswa memang memiliki kebebasan dalam berpakaian (tetap sopan), kebebasan dalam mengatur waktu kuliah, hingga kebebasan dalam berekspresi di kegiatan luar kelas. Di mana hal itu mungkin tidak didapatkan di tingkat pendidikan sebelumnya.
Tak luput dengan hal itu, pada Senin, (11/11/2024) mahasiswa Jurnalistik 2022 Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, ternyata punya sistem pembelajaran yang sangat unik.
Pada mata kuliah Foto Jurnalistik yang diampu oleh Adelia Octaviani, pembelajaran dilaksanakan seperti suasana menonton bioskop.
"Saya rasa mahasiswa harus bisa fokus ke proyektor agar bisa memahami materi yang saya sampaikan, kalau lampunya dinyalain layar proyektornya kurang terang," ucap Adelia saat ditanyai mengenai konsep pembelajaran yang diusungnya.
Dengan kondisi lampu dimatikan, air conditioner (AC) menyala, dan pencahayaan remang-remang banyak mahasiswa KPI Jurnalistik yang merasakan proses transfer ilmu yang berbeda.
"Unik banget sistem pembelajarannya, beda sama dosen yang lain meskipun dosen membebaskan tapi tetep harus fokus ke pelajaran," ungkap Miftah, salah satu mahasiswa Jurnalistik KPI.
"Susah buat nulis kalo kondisi gelap kayak gini, jadi harus fokus sedangkan kondisinya dingin dan gelap malah ngantuk," Putu ikut menambahkan. Berbeda dengan Miftah, Putu justru merasa konsep pembelajaran tersebut membuatnya mengantuk.
Melihat kejadian ini, memang sistem pembelajaran khususnya di dunia perkulihan perlu dilakukan pembaharuan. Bukan sekadar membuat kelompok, mempresentasikan hasilnya, lalu pulang.
Pengadaan konsep pembelajaran yang berbeda tentu akan membuat mahasiswa tidak cepat bosan. Transfer ilmu pun akan lebih mudah dilakukan.
Melihat fenomena banyak sekali mahasiswa yang kurang semangat untuk belajar. Perlu sekali bagi para civitas akademika lebih memperhatikan kembali konsep pembelajaran yang selama ini diusungnya. Apakah memang konsep tersebut sudah sesuai dengan yang diperlukan oleh para mahasiswa?