3 Tips Ampuh Mengatur Keuangan Ala Mahasiswa Rantau

Jurnalis: Anggita Putri Wulandari
Editor: Najla Firishta

Ilustrasi seorang wanita sedang memegang uang dengan catatan keuangan di depannya. (Sumber: Shutterstock

Rencang.id – Hidup sendiri di kota orang bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Namun, hal ini harus tetap dilakukan demi mengejar cita-cita dan impian. Tak hanya melatih kemandirian, menjadi anak kos juga melatih seseorang dalam mengatur keuangan.

Hal itu menjadi tantangan tersendiri, di mana kita harus memikirkan cara untuk bertahan hidup sampai akhir bulan dengan uang yang pas-pasan. Belum lagi jika ada kebutuhan mendadak.

Nah, berikut ini ada beberapa cerita dan tips dari mahasiswa rantau UIN Surakarta untuk mengatur keuangan agar tetap stabil sampai akhir bulan.

1.      Mengontrol Diri untuk Tidak Nongkrong Sana-sini

Nabila, mahasiswi KPI UIN Raden Mas Said Surakarta mengungkapkan sebuah tips mengatur keuangan selama dia menjadi anak kos. Menurutnya mengontrol diri adalah kunci.  

“Mengontrol diri sih. Tapi namanya mahasiswa pasti ada aja godaannya, jajanlah, nongkrong, atau main. Jadi harus pinter-pinter kontrol diri. Kalau nggak banyak jajan, nggak banyak nongki kan jadi lebih hemat,” ungkapnya.

Selain itu, memasak makanan sendiri bisa menjadi solusi untuk menghemat keuangan bagi anak kos.

“Masak sendiri beneran jadi lebih hemat. Kalau masak sendiri paling beli bahan-bahannya saja, itupun nggak lebih dari 10 ribu. Sekali masak bisa buat makan sampai dua hari,” lanjutnya.

Mahasiswi asal Ngawi, Jawa Timur itu juga mengatakan perlu untuk menyiapkan dana darurat bagi anak kos.  

“Dana darurat ada. Misal dikasih orang tua 500 ribu, nanti disimpan dulu 100 ribu, sisa 400 ribu buat uang bulanan. Pokoknya gimana aja caranya biar 400 ribu itu cukup untuk sebulan. Baru kalau nggak cukup nanti ambil dari dana darurat 100 ribu tadi,” jelasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta lainnya. Hafidh, mahasiswa asal Bekasi, Jawa Barat yang sudah merantau ke Solo sejak 2022. Menurutnya perlu untuk menyisakan dana darurat, hal ini untuk mengantisipasi sesuatu hal yang sifatnya mendesak.

2.      Kebutuhan Primer Dulu Baru Self Reward

Bagi Hafidh, belanja kebutuhan primer selama sebulan menjadi yang paling utama. Ketika semua kebutuhan pokok terpenuhi, baru setelah itu sisa uang bisa digunakan untuk self reward.

“Pertama belanja kebutuhan primer dulu selama satu bulan, seperti alat mandi, beras, sabun cuci, dan sebagainya. Dan juga bayar kos di awal waktu. Terus juga sisain dana darurat buat keperluan mendesak. Nah terakhir, karena sudah membeli kebutuhan primer dan menyisakan dana darurat, baru kalian bisa pakai sisa uang buat self reward,” ucapnya.  

3.      Manajemen Keuangan dan Jangan Lupa Nabung

Berbeda dengan Hafidh dan Nabila, Rahesti mengaku diberi uang oleh kedua orang tuanya setiap seminggu sekali. Sementara untuk mengatur keuangannya seperti yang dilakukan Hafidh. Rahesti mendahulukan kebutuhan primer terlebih dahulu. Agar lebih efektif, dia mencatat untuk apa saja uang itu akan dipakai selama satu minggu.

“Aku sering masak di kos, jadi untuk kebutuhan primer aku beli bahan-bahan buat masak dulu. Selanjutnya nanti aku bagi, misal 25% buat nabung, sisanya 25% buat jajan, terus nanti yang 50% buat kebutuhan mingguan. Jadi selalu efektif perminggunya.”

“Jadi kalau lagi pengen sesuatu bisa ditahan, karena mengingat ada manajemen keuangan di hal-hal yang lain,” sambung Rahesti.

“Kebetulan berangkat kuliah jalan kaki dari kos ke kampus. Jadi lebih hemat juga,” tambah mahasiswi asal Blora itu.

Nah, itu tadi beberapa cerita dan tips dari mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta yang bisa Sobat Rencang terapkan ketika menjadi anak kos.

Lebih baru Lebih lama