Editor : Listia Aulia Putri
Ilustrasi dosen mencerminkan sifat yang killer. (Sumber: depositphotos) |
Rencang.id
– Dosen adalah perantara yang membantu
kita memahami atau mempelajari suatu ilmu. Mereka berperan besar terhadap
perkembangan intelektual
mahasiswa. Namun, apa jadinya jika dosen malah
membuat rasa takut pada mahasiswanya?
Dosen dengan watak kaku, keras, dan tak segan-segan
menghukum mahasiswa yang membuat kesalahan kerap disebut sebagai dosen killer. Watak dosen seperti ini yang
membuat mahasiswa malas untuk belajar atau bolos kelas.
Dilansir dari Jurnal Komunikasi Interpersonal
Mahasiswa Dengan Dosen (Tinjauan Communication Apprehension Pada Mahasiswa
Universitas Di Jakarta) oleh Heppy Atma Pratiwi, adanya dosen killer dapat
mempengaruhi ketakutan komunikasi mahasiswa.
Hal ini akan mengganggu proses penerimaan materi yang
diberikan oleh dosen. Jurnal tersebut mengajurkan agar mahasiswa mencari tahu lebih
lanjut mengenai karakter dosen. Cara tersebut agar dapat mengurangi rasa takut
yang dimiliki dan menunjang
proses belajar mengajar.
Tapi jangan sedih, masih banyak dosen yang baik dan
tentunya humoris. Nah, ini contoh dosen yang cara mengajarnya membuat mahasiswa
betah. Kenapa bisa betah?
Beliau suka bercanda, humornya pun masuk ke mahasiswa.
Ndagel (bercanda) itu bikin mood mahasiswa jadi naik. Kalau sudah good mood, materi yang diberikan akan
lebih mudah masuk otak. Biasanya beliau juga up to date dengan isu-isu terkini maupun tren terbaru.
Penelitian oleh Desmiyati, dkk. (2022) menunjukkan
bahwa humor
yang berfokus pada pengembangan diri (self-enhancing humor) meningkatkan
efektivitas pengajaran. Dosen yang menerapkan humor ini cenderung menciptakan
suasana belajar
yang lebih nyaman dan mendukung interaksi positif dengan mahasiswa.
Namun, jika humor bersifat merendahkan atau agresif,
dapat mengganggu kenyamanan dan partisipasi mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan jenis humor yang tepat sangat penting
dalam menciptakan pengalaman belajar yang efektif.
Penelitian di University of South Florida meninjau
lebih dari 400 artikel terkait penggunaan humor dalam pendidikan. Hasil
tinjauan tersebut mengungkapkan bahwa humor dapat meningkatkan motivasi,
partisipasi aktif, serta keberhasilan akademik siswa dalam berbagai bidang
studi, seperti matematika, memori, dan bahasa.
Studi
eksplorasi tentang persepsi
mahasiswa terhadap humor instruksional juga menemukan bahwa humor dapat
membantu siswa lebih fokus, memahami, dan mengingat materi pembelajaran.
Selain itu, humor juga menciptakan hubungan positif
antara siswa dan guru, bisa dengan berkontribusi pada suasana belajar yang
lebih baik.
Jadi, kalian lebih pilih dosen killer atau dosen humoris?