Penyampaian pidato dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi,
Satryo Soemantri Brodjonegoro setelah dilantik, pada Senin (21/10/2024).
Sumber: (Rifkianto Nugroho/detikcom) |
Rencang.id – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti
Saintek), Satryo Soemantri Brodjonehoro, menyoroti kondisi lapangan pekerjaan
setelah muncul teknologi Artificial Intelegence (AI). Hal tersebut
disampaikan oleh Satryo usai melaksanakan serah terima jabatan dan pisah sambut
dengan Nadiem Makarim, pada Senin (21/10/2024).
“Saya sekarang paling khawatir di pendidikan tinggi (dikti), kami
enggak tau nanti pekerjaan apa yang masih ada tahun 2030. Karena sudah
berkembangnya AI yang demikian besar, di mana semua pekerjaan sudah diganti
oleh mesin-mesin learning,” tutur Mendikti Saintek.
Kata Satryo, pembelajaran yang dilakukan
dahulu di perguruan tinggi, kini sudah ketinggalan zaman dan tidak bisa
diterapkan pada masa sekarang. Sehingga perlu ada metodologi terbaru dalam pembelajaran, untuk mempersiapkan kondisi yang tidak
menentu.
“Diperlukan suatu metode pembelajaran
yang baru we will transform our educational methodology, gak bisa lagi memorizing tapi harus membuat anak-anak kita ini
punya critical thinking,” pungkasnya.
Satryo juga mengatakan bahwa anak muda
Indonesia tidak bisa bertahan di masa depan, jika perguruan tinggi tidak diberi keleluasaan untuk
berkembang mengikuti zaman. Menurutnya, salah satu caranya melalui keunikan
masing-masing. Oleh karena itu, Satryo berharap semua pihak bisa berkolaborasi
menerapkan pola pemberdayaan.