Jurnalis muda Palestina Hassan Hamad (19), tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada Minggu (06/10/2024) usai menerima berbagai ancaman untuk menghentikan liputannya. (Sumber: Akun X, @NourNaim88) |
Rencang.id - Seorang jurnalis Palestina tewas dalam serangan Zionis Israel di Gaza pada (06/10/2024). Hassan Hamad, yang baru berusia 19 tahun, tewas ketika rumahnya di kamp pengungsi Jabalia dihantam oleh serangan jet tempur Zionis Israel. Hassan terbunuh setelah menerima ancaman yang menginstruksikannya untuk berhenti meliput konflik di wilayah tersebut.
Seorang rekannya yang memiliki akses ke akun Hassan di X mengatakan, Hassan melakukan perlawanan terhadap Zionis Israel dengan sangat heroik. “Dia menolak kembali saat mencoba mencari sinyal internet dan duduk berjam-jam di atap rumahnya untuk memublikasikan video. Kemarin, mulai pukul 10 malam, dia bepergian ke daerah yang dibom dan kembali ke rumah untuk mendapatkan sinyal internet lalu kembali lagi untuk meliput apa yang tersisa dari pengeboman,” ujarnya.
Dalam salah satu unggahan di akun X terakhirnya, Hassan melaporkan bahwa sebuah rumah di Jabalia terkena serangan dan menewaskan enam orang, termasuk seorang pengantin yang baru menikah seminggu sebelumnya.
Dilansir dari middleeasteye.net, Ashraf Mashharawi manajer Media Town Production Company tempat Hasan bekerja mengatakan, Hassan menerima pesan ancaman pertama pada (13/05/2024). Beberapa hari lalu, Hassan juga mendapatkan panggilan dan pesan ancaman dari seorang perwira Zionis Israel, yang menyatakan bahwa jika dia tidak berhenti merekam dan mendokumentasikan apa yang terjadi di Gaza, dia dan keluarganya akan menjadi sasaran.
“Hassan terbunuh di kamar tidurnya saat fajar. Dia baru saja kembali ke kamarnya untuk mengirim beberapa materi kepada kami ketika dia terbunuh secara langsung. Saudaranya, yang berada di kamar lain, mengalami luka ringan. Namun, jelas bahwa rudal itu ditembakkan secara langsung ke kamar tidur Hassan dan secara sengaja untuk menargetkannya,” kata Mashharawi.
Kondisi jenazah Hassan sangat memilukan. Seluruh tubuhnya hancur dan sisa-sisa jasadnya hanya dikumpulkan dalam kantong plastik saja. Seorang jurnalis Palestina, Hossam Shabat, menulis dalam postingannya di X, “Saya baru saja melihat teman dan kolega saya, Hassan Hamad, sejam yang lalu. Pasukan pendudukan Zionis Israel baru saja membunuhnya, dan sisa-sisa tubuhnya terbungkus dalam kantong plastik. Mengapa saya harus melihat teman-teman saya di dalam kantong plastik? Mengapa dunia ini begitu kejam kepada kita?” keluhnya.
Terbunuhnya Hassan menambah panjang daftar jurnalis yang tewas akibat kekejaman Zionis Israel. Tidak kurang 176 jurnalis telah tewas selama penyerangan Zionis Israel ke Gaza sejak Oktober tahun lalu. Selain itu, sebanyak lebih dari 41.870 rakyat Palestina gugur dan lebih dari 91.166 terluka akibat serangan Zionis Israel ke Gaza Palestina.