Peparnas 2024 Solo Diminati Banyak Relawan, Apa Sebabnya?

Jurnalis :  Mochammad
Editor : Hafidz Dipo Salam

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo (enam dari kiri) meresmikan logo dan maskot Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII Tahun 2024 di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2024). (Sumber: bagus/kemenpora.go.id)

Rencang.id – Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) adalah sebuah ajang olahraga untuk melihat potensi atlet penyandang disabilitas. Adapun logo dan maskot kali ini mencerminkan nilai-nilai inklusivitas, keberanian, dan sportivitas. Untuk Peparnas ke-XVII akan digelar pada 6-13 Oktober 2024. Peparnas 2024 ini akan dilaksanakan di empat daerah kota dan kabaputen di Jawa Tengah, yaitu Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar.

Peparnas XVII Tahun 2024 akan menjadi yang terbesar dalam sejarah Peparnas sejak dimulai pada tahun 1957. Panitia Peparnas XVII menginformasikan akan ada 20 cabang olahraga (cabor) yang akan digelar di Kota Solo. Banyaknya cabor yang digelar dipastikan akan mendatangkan banyak atlet dari berbagai daerah di Indonesia. Jumlah atlet yang dikirimkan 34 kontingen bakal melonjak tajam bila dibandingkan dengan Peparnas XVI.

Peparnas XVII ini dapat mendapat antusias dari masyarakat yang ingin berpartisipasi sebagai relawan atau volunteer. Pendaftaran dibuka pertama kali pada 30 Agustus hingga tanggal 4 September. Adapun jumlah pendaftar yang tercatat oleh penyelenggara sebanyak 6.700 relawan yang berasal dari Surakarta, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Bangka, Riau, Balikpapan, Padang, Maluku, Sulawesi, dan lainnya.

“Dari 6.700 pendaftar, kita seleksi untuk tahap satu ini ada 825 volunteer. Tahap dua tanggal 25 September nanti akan ada 1.000 volunteer lagi,” ucap Rima Ferdianto, Sekretaris Jendral Pelaksana PB Peparnas 2024 dalam sambutan General Training Volunteer Batch 1 di Solo Paragon Hotel.

Relawan yang dinyatakan lolos tahap eliminasi, nantinya akan mengikuti pelatihan dasar terkait kerelawanan dan edukasi mengenai disabilitas, meliputi cara untuk  berinteraksi, berkomunikasi, kepekaan diri, dan bentuk edukasi lainnya.

“Kalau ini tadi yang dibekali itu general training, agar mereka memiliki pengetahuan dasar disabilitas, kemudian pengetahun dasar cara berkomunikasi, intonasi. Istilahnya bagaimana sama mereka men-treatment menjadi relawan yang baik. Nanti juga akan ada spesifik training jadi mereka ditempatkan di bagian pertandingan, bagian kedatangan, kepulangan, opening ceremony dan lainnya,” imbuh Rima.

Salah seorang relawan yang mendaftar juga memberikan kesannya saat mengikuti volunteering Peparnas kali ini, “menurut saya ini bisa menambah pengalaman, sebenarnya saya juga diajak sepupu saya buat ikut dan katanya dapat uang saku. Peparnas kali ini cukup unik, karena yang akan bertanding adalah atlit difabel dan saya juga belum pernah menjadi relawan di acara seperti ini,” ucap Husaini salah seorang relawan Peparnas XVII.


 

Lebih baru Lebih lama