Rencang.id — Memeringati 40 hari pulangnya tokoh teater Indonesia, Mbah Kodok, Teater Pandang Solo berkolaborasi apik dengan Rumah Budaya Lokal House Yogyakarta. Cerita Calonarang, legenda mitologi Hindu Bali pun dipilih menjadi tajuk utama acara tersebut.
Prawoto Mangun Baskoro atau yang akrab disapa Mbah Kodok adalah seniman legend yang berkampung halaman di Solo, Jawa Tengah. Seniman yang mempunyai prinsip “Seniman tanpa karya itu omong kosong” itu sempat heboh sebab kisahnya yang menikahi peri.
Mbah Kodok wafat pada beberapa hari yang lalu di Rumah Sakit Moewardi Solo. Untuk memperingati 40 hari wafatnya, Teater Pandang Solo bersama Rumah Budaya Lokal House menyajikan pentas teater Calonarang di Taman Budaya Jawa Tengah pada Kamis (26/9/2024) malam.
“Calonarang dipilih menjadi pentas kali ini karena sudah pernah sebelumnya ditampilkan dua kali, (oleh) Rumah Budaya Lokal House, beberapa pemerannya pun sama,” ungkap Nada, pemeran Nestipeni dalam pentas teater tersebut.
Pemeran Bahula (kiri) dan Ratma Manggali (kanan) pada pentas teater Calonarang di Teater Arena Taman Budaya Jawa Temgah, Kamis malam (26/9/2024). (Sumber: istimewa/ANR) |
Cerita Calonarang merupakan legenda mitologi yang berasal dari Bali. Cerita bernuansa Hindu ini mengisahkan tentang Dirah Nateng, seorang kembang Desa Girah yang murka karena ditinggal oleh suaminya dan dendam kepada warga desanya karena kerap iri padanya.
Bermula dari rasa kecewa dan dendam tersebut, Dirah Nateng pun belajar ilmu hitam untuk membalaskan dendamnya hingga berubah menjadi Calonarang. Ratna Manggali selaku putrinya, tumbuh dewasa tanpa memiliki teman. Tidak ada yang berani mendekati Ratna Manggali sebab orang-orang takut dengan Calonarang. Ini menjadi dilema bagi Calonarang.
Sampai datang Bahula, pemuda yang memikat hati Ratna Manggali. Namun, sayang kehadiran Bahula ternyata semata-mata hanya untuk mengetahui kelemahan dari Calonarang, yaitu putrinya.
Dibutuhkan latihan selama dua minggu, pentas tersebut sukses memukau puluhan pasang mata. Terbukti, Teater Arena di Taman Budaya Jawa Tengah ramai sampai luar gedung. Bukan pertunjukan yang terakhir, nampaknya pentas teater masih akan terus melakukan pertunjukannya untuk memeringati Alm. Mbah Kodok. “Ya, pasti akan ada terus,” imbuh Nada.