Malaysia Siap Jadi Negara Maju 2025, Bagaimana dengan Indonesia?

Jurnalis : Nova Miftakhul Huda
Editor : Najla Firishta Alhadar

Malaysia siap menorehkan sejarah sebagai negara maju pada 2025 dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat. (Sumber: Esmonde Yong-Unsplash)

Rencang.id - Dalam beberapa hari terakhir jagad maya Indonesia diramaikan dengan berita deklarasi Malaysia menjadi negara maju pada tahun 2025.  Kabar ini kemudian viral di media sosial dengan narasi Malaysia lebih cepat 20 tahun dari Indonesia untuk menjadi negara maju.


Melansir dari asia.nikkei.com, rencana Malaysia menjadi negara maju mulai digencarkan oleh Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob di sidang parlemen pada hari Senin (27/09/2021). PM Ismail menargetkan pertumbuhan ekonomi tahunan mencapai 4,5% hingga 5,5% pada tahun 2025. Target ini 5 tahun lebih cepat dari target Perdana Menteri Malaysia sebelumnya, Mahatir Mohammad.


Sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara maju jika memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik, stabil dan cenderung meningkat. Para ekonom seringkali menjadikan Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi acuan klasifikasi menjadi negara maju. Negara dapat diklasifikasikan sebagai negara maju dengan minimal pendapatan per kapita sebesar US$11.906 per tahun.


Berdasarkan data dari International Monetary Fund (IMF), PDB per kapita Malaysia pada tahun 2023 telah mencapai US$12.570 dan pada tahun 2025 diproyeksikan tumbuh hingga 6% atau sebesar US$14.120 sehingga sudah memenuhi syarat menjadi negara maju.


Lalu, bagaimana dengan Indonesia?


Indonesia dengan visi “Indonesia Emas 2045” menargetkan menjadi negara maju pada tahun 2045 terpaut 20 tahun dari Negara Malaysia.


Dalam hal ekonomi, tampaknya Indonesia masih tertinggal cukup jauh dari Malaysia. Indonesia menempati urutan ke-5 dalam nilai pendapatan PDB per kapita di Asia Tenggara (databooks,katadata.co.id). Dengan proyeksi nilai hanya US$5.108 per kapita pada tahun 2023. Pemerintah sendirimenargetkan pada tahun 2045 pendapatan per kapita Indonesiamenyentuh angka US$23.000 hingga US$30.000. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah perlu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi setidaknya 5% hingga 6% per tahun.


Di sisi lain, kelas menengah di Indonesia justru mengalami penurunan. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun ini jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia turun 17,13% atau sebanyak 47,85 juta orang dari semula berjumlah 57,33 juta pada 2019.


Dengan pendapatan per kapita yang jauh dibawah Malaysia dan tantangan lain seperti penurunan kelas menengah, Indonesia perlu segera mempercepat langkah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Jika tidak, Indonesia bisa semakin tertinggal dari negara-negara tetangga. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan target negara maju yang telah dicanangkan.


Pertanyaannya, mampukah Indonesia mengejar ketertinggalan dan menjadi negara maju sebelum 2045?

Lebih baru Lebih lama