Go Kopi: Cara Baru Menikmati Kopi di Pinggir Jalan dengan Harga Terjangkau

 Jurnalis : Rofi’uddarojjah Salsabila 
Editor : Najla Firishta Alhadar

Potret Sony dengan gerobak Go Kopi di daerah Ngadirejo, Sukoharjo pada Kamis (19/9/24).

Rencang.id - Baru-baru ini trend kopi memulai gebrakan barunya dengan munculnya Go Kopi. Walaupun kopi model starling telah banyak bermunculan, namun Go Kopi mampu menghadirkan harga murah yang ramah kantong. Dengan slogan “Pengen Kopi? Cuma Rp8.000” mampu menarik perhatian pengendara untuk membeli dan mencicipinya.

Munculnya Go Kopi ini menjadi peluang kerja baru di tengah sulitnya mencari pekerjaan. Salah satunya Sony, 27 tahun, penjual Go Kopi keliling yang sehari-harinya mangkal di daerah Ngadirejo, Sukoharjo. Sony mengaku penjualan Go Kopi bisa terbilang menjanjikan, “Dalam sehari bisa 80-100 gelas, kalaupun sisa itu cuman sedikit” ungkapnya.  

Hadirnya Go Kopi mendapat respon positif bagi penikmat kopi. Pembeli menilai Go Kopi dapat menjadi solusi ketika ingin menikmati kopi yang praktis dengan harga terjangkau. Adapun jam operasional Go Kopi mulai dari pukul 07.30 sampai 16.30. Go Kopi menyajikan dua varian menu yakni kopi dan non-kopi. Untuk pilihan kopi terdapat berbagai varian rasa, seperti Citrus Cold Brew, Kopi Susu Gula Aren (Premium), Butterscotch Latte, dan Bailey Creamy Latte. Sedangkan Varian non-kopi seperti Early Grey Milk Tea, dan Ultimate Chocolate.

Setiap paginya Sony mengambil satu unit Go Kopi ke pihak distributor yang terletak di daerah Singapuran. Sony mengaku cukup dengan gaji yang diterimanya selama bekerja, gaji tersebut meliputi gaji pokok dan tunjangan uang makan.  “Jadi, modelnya bagi hasil, saya ambil ke pihak distributor dan kembali jam 16.30. Gaji pokok ada, saya ambil bulanan. Kalau uang makan, saya ambil harian. Alhamdulillahnya tidak ada target, jadi kalau sisa boleh dikembalikan” ujar Sony. 




Lebih baru Lebih lama