Created by: Madah Mazzidah
Editor by: Syefia Syalsya Bila
Rencang.id – Maraknya fenomena bunuh diri di kalangan mahasiswa generasi Z dapat dilihat dari banyaknya kasus bunuh diri, hal tersebut menjadi suatu fenomena yang sangat menyedihkan. Bunuh diri dianggap sebagai jalan akhir dari penyelesaian masalah, terutama bagi mahasiswa generasi Z. Di usia yang beranjak dewasa, mereka semakin sadar akan berbagai masalah yang dihadapi. Entah masalah apa yang mereka pikirkan hingga memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Menurut World Health Organization (WHO) pada 28 Agustus 2023 lebih dari 700.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Rata-rata kasus bunuh diri terjadi di kelompok usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2019.
Terbukti dengan banyaknya kasus bunuh diri yang melibatkan mahasiswa. Contohnya kasus bunuh diri pada bulan Oktober 2023 lalu, di Kota Semarang dan diketahui pelaku bunuh diri merupakan seorang mahasiswa di universitas ternama, yang melompat dari lantai 4 Mall Paragon. Tidak hanya itu, beberapa hari kemudian terjadi lagi kasus bunuh diri seorang mahasiswi di Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS). Dilansir dari Kompas.com, mahasiswi tersebut mengakhiri hidupnya pada masa skripsi. Diduga karena perkuliahan yang padat dan faktor rasa lelah dengan rutinitas sehari-harinya yang padat.
Faktor pendorong bunuh diri bisa terjadi karena stres yang berlebihan. Kurangnya iman dan mental yang tidak stabil menjadi permasalahan internal yang sangat berpengaruh bagi generasi Z.
“Salah satu faktor yang menyebabkan bunuh diri adalah karena kurangnya iman pada diri seseorang,” ujar A seorang mahasiswi.
“Generasi Z saat ini mentalnya lemah, terkadang mereka berpikiran bahwa ia sendirian, tidak punya siapa-siapa, bahkan terkadang mereka mengatakan kalau dia tidak ingin untuk dilahirkan di dunia ini,” ujar F.
Fenomena ini membuat stigma buruk bahwa mahasiswa mempunyai pemikiran yang pendek dalam mengatasi suatu masalah. Sebagai orang yang berpendidikan harusnya kita bisa berpikir lebih luas. Terlebih lagi dengan kerugian-kerugian yang ditimbulkan setelah aksi bunuh diri.
Sebagai mahasiswa generasi Z kita harus menghilangkan stigma buruk tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai isu bunuh diri dengan menciptakan lingkungan yang mendukung yang mengarah pada tindakan pencegahan.
Tags
OPINI