Sandal Masjid Kampus, Berapa Kali Sudah Menelan Korban?

Created by: Amirotul Lutfiyyah
Editor by: Syefia Syalsya Bila

foto ilustrasi 


Rencang.id – Wahai Sobat Rencang yang berbahagia, di antara kalian apakah ada yang belum pernah salat di masjid kampus, Masjid Imam Bukhori? Pesan saya, hati-hati kalau menggunakan sandal yang ada di sana untuk berwudu! Terutama di area perempuan. Loh, memangnya kenapa?

Jadi begini, kita tahu pentingnya peran sandal di Masjid Imam Bukhori, yakni untuk melindungi dari kemungkinan terkenanya najis di area tempat wudu. Akan tetapi, keberadaan sandal ini juga cukup meresahkan.  

Setidaknya saya sudah mendapati tiga orang korban dari sandal masjid, termasuk saya sendiri. 
Waktu itu kejadiannya saat magrib. Saya ingin salat di masjid kampus, pikir saya setelahnya bisa langsung pulang. Kebetulan kegiatan di kampus juga sudah selesai. Saya lalu memakai sandal masjid ketika akan berwudu.

Ukuran sandal yang ada memang cenderung besar, jadilah saya memakai sandal yang kebesaran saat berwudu. Cukup licin ketika dipakai. Sesekali juga terasa menempel di lantai, jadi agak sulit melangkah.

Selesai wudu, saya menuju masjid. Nahasnya, saat menaiki anak tangga yang juga basah, saya terpeleset. Saya jatuh terduduk, separuh rok saya pun basah, akhirnya saya tidak jadi salat di masjid dan memutuskan untuk pulang. 

Sudahlah jatuh, sakit, dilihat banyak orang pula. Malunya itu loh!
Korban lain adalah dua teman saya. Sebut saja Si A dan Si B.
Si A saat itu juga sedang berwudu untuk salat. Karena dia merasa bahwa sandal yang dipakainya sudah tipis, maka dia berusaha untuk berjalan pelan-pelan. Nampaknya memang belum beruntung, meski sudah berjalan perlahan, dia tetap terpeleset saat menaiki anak tangga.

"Saya kan selesai wudu, pakai sandal masjid, mau naik ke tangga setelah dari tempat wudu, padahal saya sudah jalan pelan-pelan, benar benar pelan, saya antisipasi begitu, tapi malah kaki saya split," kata Si A saat menceritakan kronologi dirinya terpeleset di masjid.

Di waktu yang berbeda, si B yang sedang mengerjakan tugas hingga malam hari di kampus, hendak menunaikan salat di Masjid Imam Bukhori. Menurutnya, karena posisi kamar mandi yang sedikit rata dengan posisi tempat wudu, untuk menghindari kemungkinan najis yang terbawa aliran air dari kamar mandi yang mengarah ke area wudu, dipakailah sandal yang tersedia. 
Selesai wudu, saat menaiki anak tangga masjid si B terpeleset. 

Beberapa orang melihat kejadian ini. Dia malu, sampai-sampai hilang fokus saat salat. Setelah kejadian ini, si B belum mau lagi salat di masjid kampus. 

...Menghindari najis, karena menurut saya antara toilet dan tempat wudu sedikit rata, takutnya terkena najis air seni dari toilet. Yasudah saya pakai sandal, eh, pas mau keluar saya hampir terpeleset, jadi saya malu, salat juga jadi tidak fokus karena malu tadi. 

Meresahkan sekali bukan? Korban lain tentu saja ada, dan entah sudah berapa orang. 

Selain sandal yang tipis dan licin, masalahnya adalah posisi anak tangga masjid yang terlalu tinggi dan langsung menghadang pintu keluar area wudu.  Lantainya yang selalu basah membuat resiko terpeleset semakin meningkat. Seharusnya, posisi pintu keluar sedikit lebih jauh dengan anak tangga masjid, sehingga ada penghubung antara tangga masjid dengan pintu keluar. 
Tak hanya itu posisi kamar mandi seharusnya lebih rendah dari tempat wudu, sehingga aliran airnya bisa terbuang lansung ke area pembuangan. Bukan malah keluar ke tempat wudu yang membuat lantai menjadi terkena najis.
Lebih baru Lebih lama