Pengindraan Hoaks Untuk Pemilu

Created by: Alfina Qurnia Ashari
Editor by: Syefia Syalsya Bila 
Sumber: Dokumen pribadi

Rencang.id – Sita, anggota dari Tular Nalar Masyarakat Anti Fitanah (MAFINDO) dan penulis di media "Kumpulan Emak Blogger Solo" menjadi salah satu pengisi acara Sekolah Kebangsaan yang diselenggarakan oleh UIN Raden Mas Said Surakarta(30/10/202). Acara ini mengusung tema mengenai "Penyebaran Hoaks Menjelang Pemilu" yang dikhususkan untuk mahasiswa semester 1dan 3.

Sita menyampaikan bahwa menjelang pemilu ini mulai muncul hoaks yang beredar di media sosial. Seperti halnya para buzzer capres-cawapres yang saling menyerang untuk menjatuhkan. Untuk itu sebagai pemuda selayaknya harus berpikir kritis ketika menerima sebuah informasi, perlunya verifikasi sebelum menyebar luaskan.

“Untuk mendapatkan informasi yang valid, kita perlu mengikuti lembaga yang validitasnya kuat, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) , Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ,” ujar Sita ketika menjelaskan pengindraan hoaks untuk pemilu. 

Sita juga menjelaskan bahwa penyebar hoaks perlu mendapatkan sanksi, entah itu sanksi politik maupun sanksi sosial. Kerumitan dalam pemilu ini juga bisa menjadi celah untuk orang-orang jahat dengan menyebarkan hoaks di media sosial seperti Tiktok, Facebook, dan Instagram.

Metode yang digunakan Sekolah Kebangsaan yaitu dengan membentuk kelompok dan setiap kelompok mendapatkan mentor dari MAFINDO,terdapat 10 mentor yang ikut serta. Setiap mentor menjelaskan bagaimana tahapan pemilu mulai dari tahap awal hingga akhir. Peserta berkesempatan untuk bertanya seputar pemilu 2024. Peserta menyambut dengan antusias karena di tahun depan mereka juga menjadi bagian dari pemilu ini. 

Selain Sita, pembicara dari acara ini ada Muhammad Lutfi Hamid selaku Kepala Biro Administrasi Umum yang menjadi perwakilan Rektor baru, Layyin Mahfiana selaku Kepala UPT Pengembangan Karir, dan Erwina selaku PIC Tular Nalar Wilayah dan Tim.
Lebih baru Lebih lama