Menjaga Ideologi Bangsa – Santri Solo Raya Bersholawat

Created by: Alfina Qurnia Ashari
Editor by: Nur Indah Setyaningrum 
Subandji menyanyikan syairnya tentang perjuangan para pahlawan melawan penjajah pada acara Santri Solo Raya Bersholawat, Jumat (20/10/2023). Sumber: Alfina Qurnia


Rencang.id –  Bangsa Indonesia merdeka karena perjuangan para pahlawan, seperti K. H. Laily Mansur dan K. H. Maimun Zubair yang ikut serta membangun bangsa ini menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Santri Solo Raya Bersholawat merupakan bagian dari rangkaian acara Hari Santri Nasional (HSN) yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Jumat (20/10/2023).

Dalam tausiahnya, Subandji menjelaskan bahwa K. H. Maimun Zubair menanamkan nilai hubbul wathon minal iman, yakni rasa cinta tanah air atau sering disebut juga dengan nasionalisme.

"Setelah perjuangan melawan penjajah, terbentuklah Kesatuan Republik Indonesia. K. H. Laily Mansur dan K. H. Maimun Zubair memiliki dasar Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Nasionalisme, dan Undang-Undang Dasar (PBNU). Mereka juga punya andil dalam perjuangan," ujar Subandji.

Subandji menyampaikan jika bangsa ini berlandaskan pada PBNU, maka sebagi penerus bangsa sudah seharusnya menjaga keutuhan NKRI. Jangan sampai ada yang menggantikan hal tersebut. 

"Pesan penting untuk kita, sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga pondasi NKRI yang sudah dibangun oleh pendahulu kita. Kita harus membantu menjaga bangsa ini dengan meningkatkan kualitas diri kita, menjadi generasi yang turut andil dalam memajukan bangsa agar semakin berjaya, serta mampu menyumbangkan suara di kancah internasional," pesan Subandji pada akhir tausiyah.

Acara sholawat ini juga dimeriahkan oleh Hadrah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jam'iyyatul Qurra' wal Huffadz (JQH) dan Tari Sufi. Jamaah yang hadir merasa bahagia karena Subandji memberikan tausiyahnya dengan syair yang indah dan mudah dipahami oleh jamaah tausiyah.
Lebih baru Lebih lama