Cantik Tidak Menjadi Ukuran Hujan Kemudahan

Created by: Amirotul Lutfiyyah
Editor by: Nur Indah Setyaningrum

Foto Ilustrasi 

Rencang.id – Beauty privilege itu nyata adanya. Hidup seolah mendapat tekanan untuk mencapai standar cantik. Siapa yang tidak cantik, dia akan menjadi nomor dua, tiga, bahkan kesekian.

Mereka yang menawan akan mendapat keistimewaan dalam menjalankan hari-harinya. Banyak memperoleh kesempatan hingga lebih mudah diterima dalam lingkungan sosialnya. Bahkan dalam dunia kerja, seringkali terang-terangan dicantumkan dalam syarat perekrutan adalah berpenampilan menarik.

Standar cantik di Indonesia memang berlebihan. Orang akan dianggap cantik apabila memiliki kulit putih, hidung mancung, mata indah, badan kurus, serta tubuh yang tinggi. Padahal setiap manusia sudah diciptakan Tuhan dalam bentuk yang paling sempurna.

Melansir dari IDN TIMES, cantik saja tidak cukup. Ada aspek lain yang perlu dimiliki oleh seseorang. Aspek tersebut, antaranya cara berpakaian, kesehatan, dan kepribadian.
Dalam dunia mahasiswa, beauty privilege juga tak dapat dihindari. 

Salah satu mahasiswi, Shofi, juga merasa bahwa beauty privilege itu memang ada. Menurutnya, setiap manusia memang memiliki kecenderungan untuk tertarik pada hal-hal yang indah, termasuk ketertarikan pada paras seseorang.

“Ibuku pernah bilang, tidak pintar boleh, tapi bodoh jangan!” tutur Shofi, mahasiswa UIN Solo.

Shofi merasa, dirinya tidak akan banyak mendapat kesempatan jika hanya mengandalkan parasnya. 
Maka dari itu, Shofi pun menonjolkan kemampuannya yang lain, yakni suara merdu miliknya.

Suara indahnya juga tidak didapat dalam satu malam. Dia mengusahakannya dengan banyak melakukan latihan. Dengan itu, berbagai kesempatan yang berhubungan dengan tarik suara datang menghampiri Shofi. Berkat kemampuan yang dimilikinya, Shofi lantas tidak dipandang sebelah mata.
Lebih baru Lebih lama