Created by : Fauziah Latifatun Nisa
Editor by : Syefia Syalsya Bila
Rencang.id — Pertama kali partai politik terbentuk di
Indonesia pada 25 Desember 1912 saat penjajahan Belanda. Pembentukan partai
politik di Indonesia ini untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia dan
memperjuangkan keutuhan Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda terdapat dua
organisasi yakni Budi Utomo dan Sarekat Islam. Keberadaan dua organisasi
tersebut membuat munculnya berbagai partai politik seperti Partai Nasional
Indonesia (PNI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Indische Partij (IP), dan
Partai Katolik. Namun beberapa partai tersebut dibubarkan oleh Belanda karena
dianggap membahayakan.
Awal kemerdekaan, diterbitkan sebuah maklumat
tentang pembentukan partai politik yang disebut dengan Maklumat Nomor X.
Maklumat ini ditandatangani oleh Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden
Indonesia. Isi maklumat memperbolehkan
pendirian partai politik di Indonesia, hingga akhirnya berdiri sekitar 40
partai politik.
Tahun 1950 – 1959 terdapat empat partai politik
yang cukup besar, yakni Masyumi, PKI, Nahdlatul Ulama
(NU), dan PNI. Masa itu partai politik di Indonesia
sempat mengalami kejayaan, namun ternyata tidak bertahan lama karena pada masa itu banyak partai politik yang tidak bisa
menjalankan tugas dengan baik.
Memasuki masa orde baru, dilakukan penggabungan
partai politik ke dalam tiga partai, yakni Partai Persatuan Penggabungan (PPP),
Partai Demokrasi Indonesia (PDI), dan Golongan Karya (Golkar). Kebijakan
penggabungan ini dikarenakan banyaknya partai yang melakukan gerakan yang dapat
membahayakan pemerintah Indonesia.
Masa reformasi setelah berakhirnya masa orde
baru dapat menjadi harapan bagi Indonesia untuk membangun partai politik
menjadi lebih baik. Masa ini pemerintahan dipimpin oleh B.J Habibie. Beliau
menerapkan sistem multimedia untuk pembentukan partai politik. Kebijakan sistem
ini membuat banyak kemunculan partai
politik hingga saat ini, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) salah satunya.
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dapat dibilang
sebagai partai lanjutan dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan
oleh Ir Soekarno. Sejak awal, terbentuknya
partai ini memicu banyak sekali konflik, mulai dari Megawati Soekarnoputri yang
dipilih menjadi ketua umum PDI akan
tetapi tidak disetujui oleh Soeharto.
Pada 15 Juli 1996 pemerintahan Soeharto
memutuskan Suryadi sebagai ketua umum PDI. Namun keputusan tersebut ternyata
tidak diterima oleh pendukung Megawati Soekarnoputri hingga memicu bentrok.
Akhirnya Megawati Soekarnoputri ditetapkan
sebagai ketua umum PDI karena lengsernya pemerintahan Soeharto. Kemudian
Megawati Soekarnoputri mengubah PDI menjadi PDI Perjuangan. Hingga saat ini PDI
Perjuangan semakin kuat di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.