Mahasiswa KPI Luncurkan Film Pendek “Nyapu Bengi”

 

Created by : Anjani Putri Ramadhani dan Zahroh Hidayatul Mufidah

Editor by : Dhea Putri Suseno

Dok. Para kru film nyapu bengi

Rencang.id — Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta angkatan 2021 melakukan pembuatan film pendek yang berjudul ‘’Nyapu Bengi’’. Film ini menceritakan tentang ada beberapa kemalangan jika menyapu pada malam hari.

Sinopsis dari film yang berjudul “Nyapu Bengi” ini adalah kepercayaan masyarakat Jawa atau Kejawen terhadap mitos larangan menyapu pada malam hari. Hal itu dapat menyebabkan seret rezeki dan mengundang makhluk tak kasat mata.

Pembuatan film ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa lebih baik menyapu pada pagi atau sore hari. Sebaiknya menghindari menyapu pada malam hari, karena minimnya penerangan hasilnya akan kurang maksimal dan hanya membuang tenaga dengan sia-sia.

“Kalo nyapu malam itu kita ga bisa lihat secara terang, nanti pasti ada kotoran yang tersisa dan karena keseringan nyapu malam jadinya akan berdampak ke pola hidup hingga tertimpa kemalangan,” ujar Muhammad Aslam Amrullah, produser film “Nyapu Bengi”.

Proses pembuatan film pendek ini telah dilakukan pada awal bulan Agustus 2023. Dalam pembuatan film, para kru juga berkoordinasi dengan beberapa sponsor seperti Pure Clean, Solo Techno Park, Chef Camera, Aladin Bank Syariah, dan Damar Fotocopy.

Adapun beberapa tempat syuting film ini antara lain, Kost Putri Abu-abu, Warung Makan Bu Cantik 2, Studio Radeka FM, Parkiran UIN Raden Mas Said, dan Jalan Tengah Sawah.

Hari pertama pembuatan film terdapat beberapa trouble. Seperti masalah di kamera dan ketepatan waktu. "Ada trouble di kamera, sehingga proses pembuatan film sedikit terganggu, tidak sesuai timeline yang dibuat," kata Amrul.

“Do’ain saja secepatnya, ini masih dalam proses editing. Rencananya pertengahan atau akhir September sudah ready. Kalau sudah siap, kita siap screening. Rencananya screening film ini akan ikut (radio) Dista dan anak ISI (Institut Seni Indonesia), jadi kita masukin filmnya ke situ” jelas Amrul saat ditemui, Jumat (8/9/23).


Lebih baru Lebih lama