Kontroversi "Halo-Halo Bandung" dan "Hello-Hello Kuala Lumpur"

      Created by: Jefri Andriyawan
    Editor by: Nur Indah Setyaningrum 

          sumber: tiga aksara 


Rencang.id — Siapa yang tidak tahu dengan negara Malaysia? Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia itu, akhir-akhir ini sedang gempar diperbincangkan di dunia maya, terutama di media sosial TikTok.
Kegemparan ini dimulai dari unggahan video di kanal YouTube milik Kanak TV. Video yang diunggah pada tahun 2020 itu, berisi dengan lagu berjudul "Hello-Hello Kuala Lumpur" yang dinyanyikan oleh Kak Zu.

Sontak saja, hal itu membuat rakyat Indonesia tidak terima. Karena lagu tersebut, menjiplak lagu "Halo-Halo Bandung" ciptaan Ismail Marzuki.
Salah satu cuitan netizen yang banyak mendapat like adalah akun milik @Muhammad Fikry: "Perlu diingat, ini bukan cuma sekadar lagu. Ini adalah bentuk rasa nasionalisme kami sebagai bangsa pejuang yang merdeka atas jerih payah kami sendiri." Komentar itu ramai karena dirasa mewakili suara rakyat Indonesia.

Pada beberapa komentar, rakyat Indonesia meminta untuk Malaysia membuat permintaan maaf, serta mengakui bahwa lagu tersebut adalah lagu milik Indonesia. Hal tersebut langsung dibalas oleh penyanyi lagu "Hello-Hello Kuala Lumpur", yaitu kak Zu.

Kak Zu mengatakan, "Lagu 'Halo-Halo Bandung' diciptakan pada tahun 1946, 1946 diubah 2018. Dengan ini, saya menyatakan asalnya adalah daripada Indonesia. Minta maaf semua kalau semua orang gundah, marah, kecewa dengan dijiplaknya oleh rakyat Malaysia. Saya pun tak tahu siapa yang mengubah lagu ini, saya pun tidak tahu siapa owner untuk channel lagu kanak TV ini, so bukan kak Zu. Dan dalam video saya, saya kata lagu ini adalah sebagai hiburan. Apabila saya mendengar versi daripada Kuala Lumpur, 'Hello-Hello Kuala Lumpur'. Dan saya tahu 'Halo-Halo Bandung' mempunyai sejarah di sebalik lagu tersebut. 

So, dengan ini, jangan gundah, jangan sedih, jangan marah, saya mohon maaf jikalau posting saya membuat rakan-rakan di Indonesia marah dan geram pada saya, yang penting video 'Hello-Hello Kuala Lumpur', bukan saya yang cipta. Saya hanya memuat turun sebahagian saja daripada lagu kanak TV." (Sumber akun TikTok @kak Zu)

Pada video permintaan maaf Kak Zu yang diunggah di akun Tiktok-nya, banyak mendapat komentar positif dari para warganet, utamanya warga Indonesia. Warga Indonesia mengimbau untuk tidak diulangi kembali. Hal itu karena terciptanya lagu "Halo-Halo Bandung" adalah perjuangan para pahlawan dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Lagu "Halo-Halo Bandung" bukan lagu hiburan, bukan lagu untuk senang-senang, melainkan lagu Nasional Indonesia yang mempunyai arti tersendiri bagi rakyat Indonesia.

Adanya peristiwa tersebut, menjadi pengingat untuk penerus bangsa Indonesia, yaitu para generasi muda harus menumbuhkan rasa nasionalisme supaya dapat terus melestarikan peninggalan bersejarah. Karena sekarang sudah banyak kearifan lokal Indonesia yang diklaim oleh negara lain. Jangan sampai ciri khas Indonesia dijadikan ciri khas dan diakui oleh negara lain. 
Sekarang juga banyak kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia. 

Hal ini membuat anak muda Indonesia menjadi lupa akan jati diri negaranya sehingga penting untuk menyaring kebudayaan yang pantas diterima atau ditolak. Membatasi diri untuk tidak berlebihan dalam mengadopsi hidup yang kebarat-baratan supaya tetap mempertahankan kearifan lokal Indonesia.

Lebih baru Lebih lama