Dosen Jarang Mengajar: Malas atau Sibuk?

 

Created by : Rendi Fardana M.P dan Lukman Dwi. N

Editor by : Syefia Syalsya Bila 

(Sumber: pxfuel.com)


Rencang.id — Dosen merupakan pendidik profesional dengan peran yang sangat penting dalam mengubah, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui tiga aspek utama: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai pemegang kunci dalam mengisi generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di masa depan, dosen memiliki tanggung jawab besar.

Namun, realitanya tidak selalu ideal. Sering kali, kita mendengar atau bahkan mengalami situasi di mana beberapa dosen tampaknya kurang peduli dengan mahasiswanya. Mereka bisa saja sporadis dalam mengajar, atau bahkan menghilang tanpa memberikan informasi atau jadwal perkuliahan yang jelas kepada mahasiswanya. Akibatnya, mahasiswa sering kali merasa kecewa dan bertanya-tanya mengenai kedisiplinan dosen tersebut.

Namun, kita harus memahami bahwa dosen juga manusia dengan kehidupan di luar kampus. Mereka memiliki kesibukan dan tanggung jawab lain. Kesibukan ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengabaikan tanggung jawab utama mereka sebagai pengajar. Mahasiswa kerap kali dituntut untuk memenuhi hak dan kewajibannya dalam belajar di kampus, tetapi beberapa dosen malah mengabaikan kewajibannya dengan berbagai alasan dan kesibukan selain mengajar, entah itu usaha di luar kampus atau lain sebagainya.

Saya berasumsi bahwa, banyak dosen beranggapan bahwa mahasiswanya lebih senang jika mereka tidak masuk kelas. Anggapan ini memang tidak sepenuhnya salah, karena memang ada beberapa mahasiswa yang menyambut baik ketidakhadiran dosen. Mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk bersantai atau tidak memiliki tanggung jawab kuliah. Hal Ini menciptakan persepsi bahwa kuliah bukanlah kegiatan yang menyenangkan. Beberapa mahasiswa mungkin berpendapat bahwa belajar memang tidak selalu menyenangkan dan memerlukan kesabaran.

Kepada dosen-dosen yang mungkin pelit memberi nilai, pilih kasih, dan kalau mengajar sesuai suasana hati, mari bersama-sama ciptakan lingkungan belajar yang berkualitas. Mahasiswa memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu dan dosen memiliki tanggung jawab untuk memberikannya.

Sadar bahwa keluhan semacam ini bukan hal baru dan mungkin telah terdengar berkali-kali. Beberapa dosen mungkin telah menjelaskan bahwa tugas administratif yang berat dan tugas lainnya dari kampus menjadi penyebab utama jarangnya mereka mengajar. Kami bahkan mendengar anekdot bahwa tri dharma perguruan tinggi telah berubah menjadi empat darma, termasuk mengisi borang formulir administrasi.

Kesadaran diri dan komitmen dari semua pihak, baik dosen maupun mahasiswa adalah kunci untuk mengatasi masalah ini. Ketika saling memahami peran dan tanggung jawab dalam proses pendidikan, tentu dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Ini akan membantu meningkatkan kualitas perguruan tinggi pada masa depan dan memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu yang mereka butuhkan untuk sukses dalam karier serta kehidupan mereka.


Lebih baru Lebih lama