Keuntungan yang Ditawarkan dari Berbelanja
Online
Rencang.id — Kehadiran TikTok Shop saat ini sedang ramai
diperbincangkan. Teknologi di dunia senantiasa berkembang dari tahun ke tahun.
Tidak terkecuali, perkembangan teknologi di bidang jual beli. Untuk masyarakat
yang memiliki kesibukan padat, belanja online menjadi pilihan yang paling
tepat. Karena aplikasi belanja online,
menawarkan cara jual beli tanpa harus datang ke lokasi secara langsung.
Sebenarnya, sudah lama proses jual beli online dan offline mampu berdampingan. Akan tetapi, akhir-akhir ini terdapat
sebuah problem yang menarik perhatian
banyak masyarakat. Salah satu contoh adalah sepinya Pasar Tanah Abang, yang
mana sebagian dari pedagangnya mengklaim ini merupakan dampak dari keberadaan
aplikasi belanja online, terutama
TikTok Shop.
TikTok Shop memang sedang digandrungi para anak
muda. Bagaimana tidak, selain proses belanja yang lebih mudah, di aplikasi ini
pembeli bisa mendapat harga barang yang sangat murah. Karena saat ini mulai
banyak pemilik brand yang terjun
langsung menjual barang di TikTok Shop dan membanting harga pasar.
Pertanyaannya, siapa yang tidak mau belanja
dengan harga yang lebih murah? Tentu banyak orang akan lebih memilih belanja
dari rumah, karena menghemat bensin dan mendapat harga yang terjangkau. Barang
pesanan nantinya juga akan datang sendiri,
diantar langsung oleh kurir paket. Ya, seperti inilah salah satu
gambaran teknologi mempermudah kehidupan manusia.
Dampak Harga Murah di TikTok
Shop pada UMKM
Selain dari konsumen yang diuntungkan, banyak
perintis usaha terutama anak muda di Indonesia yang usahanya mampu berkembang
pesat karena bantuan dari aplikasi TikTok. Namun, jika tidak ada sebuah kontrol
atau regulasi yang tepat, fenomena ini akan berdampak pada sebagian Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM).
Salah satunya UMKM akan sulit bersaing dengan
produk impor yang berani menawarkan harga tidak wajar, terutama saat live TikTok. Mungkin beberapa orang
berpendapat untuk menyarankan UMKM bergabung saja dengan proses belanja online. Namun, apakah hal ini bisa
menjadi solusi? Meskipun sudah bergabung, belum tentu menjamin UMKM mampu
bersaing. Algoritma TikTok sangat sulit untuk diprediksi. Ditambah, algoritma
itu yang mengatur adalah TikTok sendiri, sehingga bisa jadi yang dinaikkan
adalah produk-produk dari negara asal saja, yaitu produk impor dari China.
Ada lagi hal yang harus dijadikan pertimbangan,
yaitu keberlangsungan hidup pasar.
Ketika pasar hidup sebenarnya perekonomian sedang berputar. Banyak
masyarakat kecil Indonesia yang akan diuntungkan. Seperti para pedagang makanan
yang berjualan di pasar, tukang ojek, tukang becak, dan elemen lainnya akan
bisa mencari nafkah saat pasar ramai.
Sebagai generasi muda, bagaimana kita menanggapi
hal ini? Setujukah dengan keberadaan TikTok Shop yang semakin berkembang pesat?
Atau harus ada regulasi yang tepat untuk terus menghidupkan UMKM dan pasar
Indonesia? Mari berpendapat dengan bijak.