Created by Nur Nabila Sembiring
Editor by Atik Fadilah
Rencang.id — Orion menatap buket bunga aster dan lili putih yang baru saja dia beli,
sesekali dia tersenyum, sesekali juga tertawa, mengingat sebentar lagi dia akan
bertemu dengan Aster setelah satu tahun berlalu. Suasana di bawah pohon oak
begitu sejuk, membawa Orion untuk memutar kembali kenangan di masa lalu.
“Jakarta masih seperti biasa ya As.” Orion
bermonolog.
Orion
melirik arlojinya, ternyata waktu sudah semakin petang. Orion berjalan memasuki
komplek pemakaman dengan perasaan campur aduk. Dia berlutut di depan sebuah gundukan
tanah.
“After two years huh? really?” Ujar Orion
sambil meletakkan buket lili putih di samping makam.
“Flight
gue kemarin delay lama banget. Mika ngomel-ngomel nungguin di bandara.” Kata
Orion entah kepada siapa.
Orion
bersiul-siul sembari membersihkan rumput yang ada di atas makam itu.
“Mika
gak pernah kesini ya? rumputnya udah tinggi-tinggi nih, nanti deh gue marahin
Mika ya.” Lanjut Orion bermonolog.
“Mitci
udah besar, lu kangen dia gak? nanti gue bawa Mitci kesini ya dia kangen lu
juga tuh.”
“Kata
dokter Rey gue gak perlu pakai kursi roda lagi, sekarang pakai cane.”
“Kemarin
setelah check-up dokter Rey tanyain
tentang Jakarta, beliau tanya emang gue mau lagi balik ke Jakarta, gue jawab
pasti mau kan ada lu disini.”
“Jules
gabung ke Galaxy. Jules juga jarang kerumah, dia sibuk banget sekarang, gue gak
punya teman lagi abis pulang dari rumah sakit. Jules tuh gak setia kawan, gue
masih sakit dia join band lain, Jules
mikir Misery gak ada masa depan kali ya?
padahal kita bentuk band, Mika bisa tuh jadi vokalis.”
Orion
menyiram makam dengan air dan membersihkan nisannya. Suara deringan ponsel
mengalihkan perhatiannya, Orion segera menjawab paggilan tersebut.
“Sebentar
gue masih dimakam Jul, kalian duluan aja, iya gue sama Aster.” Jawab Orion
kepada seseorang yang ada di seberang sana.
Orion
tersenyum geli mengingat bagaimana dulu dia membentuk Misery, awalnya Orion
memberi nama band mereka dengan nama Nebula yang artinya awan. Nebula juga
merupakan pembibitan bintang yang artinya tempat lahir bintang. Orion
menganggap band mereka akan menjadi sebuah band yang besar dan bersinar seperti
bintang di atas awan. Jules menolak keras, kata Jules Orion pilih kasih.
“kenapa
nama Nebula sih? kenapa gak Jules aja, nama gue juga bagus kali.” Sela Jules.
Setelah
terjadi perdebatan panjang lebar, mereka memutuskan Misery sebagai nama bandnya.
Nebula sebagai vokalis, Orion drummer dan Jules bassist. Awal dibentuknya
Misery, Orion bermimpi mereka akan melakukan tour. Setelah mimpi mereka tercapai, orang-orang banyak yang
mengetahui band dan lagu mereka, tapi nahas kecelakaan terjadi saat mereka
pulang gigs.
Nebula
sang vokalis kebanggan Misery dinyatakan meninggal setelah koma satu bulan di
rumah sakit. Orion tak sadarkan diri selama tujuh hari dan harus menjalani
pengobatan hingga ke Jerman. Kejadian ini membuat band mereka harus hiatus
sementara. Dan setelah kepergian Nebula, Orion bersama dengan Jules serta
agensi sepakat untuk membubarkan Misery.
Orion
menoleh kebelakang menyadari kedatangan Aster bersama Mitci.
“Adik
lu Bul, dateng sama Mitci tuh.” Orion terkekeh melihat Aster yang kesusahan
karena Mitci tidak mau digendong.
“Kenapa
harus bawa Mitci sih? susah tau. Mitci takut naik mobil, Orion.” Gerutu Aster.
“Nebula
kangen sama kucingnya As.” Orion memberikan buket bunga aster yang dia beli
tadi kepada Aster.
“Tapi
gak harus bawa kucing ke makam juga Orion, aneh banget.” Balas Aster sambil
menerima bunga dari Orion, lalu dia ikut duduk di samping Orion dan mengelus
nisan kakaknya, Nebula.
“Hai
kak Bula, aku kesini bawa anak kamu nih Mitci. Mitci udah gede aku kasih makan
setiap hari. Mitci sekarang kok nakal sih, dia suka cakar-cakar tempat tidur
aku. Kamu tau gak kak? kemarin Mitci kabur dari rumah, tapi dia balik lagi
sore.” Ucap Aster bersemangat.
“Udah
ayo pulang As, udah ditungguin sama Jules di Uncle’s.” Ajak Orion kepada Aster.
“Gue
sama Aster balik dulu ya Bul.” Pamit Orion kepada Nebula.
Orion,
Aster, dan Mitci pergi meninggalkan pemakaman sebelum hari menjelang petang.