Editor by Atik Fadilah
Rencang.id — Abdurrahman Wahid atau kerap disapa Gus Dur adalah Presiden RI yang ke-4, beliau lahir di Jombang, 4 Agustus 1940. Berbicara tentang Gus Dur, banyak sekali nilai-nilai yang diajarkan oleh beliau. Gus Dur dikenal sebagai bapak Pluralisme, karena semasa beliau menjabat sebagai Presiden RI, agama Khong Hucu diperbolehkan masuk di Indonesia. Gus Dur juga memberikan motivasi baru untuk generasi millenial sekarang, dengan nilai-nilai yang diajarkan olehnya kita akan lebih tahu cara menghargai perbedaan yang ada.
Gus Dur memimpin
Indonesia pada tahun 1999 hingga 2001. Gus Dur
memiliki masa jabatan yang sangat singkat, akan tetapi
kemajuan dari beberapa sektor sangat signifikan, salah satunya di bidang
pesantren, berkat beliau pesantren-pesantren di Indonesia maju pesat. Dan secara tidak langsung beliau telah membangkitkan
minat anak-anak muda untuk menjadi
santri.
Pada tahun 1963,
Gus Dur menerima beasiswa untuk belajar
di Universitas Al-Azhar di Kairo,
Mesir. Pada tahun 1966, Gus Dur harus mengulang studinya. Pendidikan Gus Dur diselamatkan oleh beasiswa
Universitas Baghdad. Setelah selesai pada tahun 1970, Gus Dur melanjutkan
studinya di Belanda, Gus Dur ingin belajar di Universitas Leiden, tetapi tidak
bisa dikarenakan studinya di Baghdad kurang di akui, akhirnya
Gus Dur pindah ke Jerman dan Prancis, lalu kembali ke Indonesia.
Pendidikan yang
matang membuat Gus Dur sangat disegani banyak orang. Beliau bisa dibilang
penulis, politikus, cendekiawan, dan banyak lagi. Pada masa kepemimpinannya
beliau menghapus departemen penerangan, karena menurutnya departemen penerangan
terlalu mencampuri urusan pengelolaan informasi yang itu menjadi hak
rakyat, dan juga departemen ini hanya bertugas melarang dan
mengekang Pers.
Di masa
pemerintahannya, Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga menjadi sejahtera, dibuktikan dengan
gaji PNS naik 100% pada saat kepemimpinannya. Tentu saja hal ini sangat diinginkan para PNS di masa sekarang, mengingat kesejahteraan menjadi hal yang
didambakan oleh PNS pastinya. Gus
Dur juga dengan berani mengusulkan pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) No. 25 tahun 1966, tentang Pelarangan Partai Komunis Indonesia (KPI), karena bagi Gus Dur
Tap MPRS tersebut bertentangan dengan konstitusi.
Gus Dur wafat
pada Rabu, 30 Desember 2009, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Semangat Gus Dur
dalam memimpin pasti akan terus ada sampai saat ini, nilai-nilai yang diajarkan
akan terus
diterapkan karena selalu relevan dengan kondisi zaman. Plural adalah paham
keberagaman yang artinya pluralisme adalah paham yang menghargai adanya
keberagaman yang ada. Gus Dur adalah insipirasi bagi sebagian besar mahasiswa
bahwa santri bisa memimpin NKRI.