MANUSIA-MANUSIA KEADILAN

 

Created by Muhammad Rosyid Herlambang

Editor by Aulia Rahma Triyani


Sumber foto: dokumen pribadi


Rencang.id — Berawal ketika seorang pemimpin bangsa bersuara dengan langkah yakin dan pasti, pemimpin itu mendeklarasikan tentang sebuah kebijakan yang diperkirakan para masyarakatnya tidak akan bisa menerimanya. Pada pernyataan yang dia berikan dengan penuh rasa dan berat hati, namun pasti dan berani beliau katakan “bahan bakar kan naik”. Karena, bahan bakar dan sumber bahan pangan di beberapa negara sudah mengalami kelangkaan.


“Bahan bakar yang digunakan setiap manusia pada kesehariannya harus dinaikkan. Zaman yang selalu berkembang dan berevolusi di setiap perputaran roda zaman bertaut pada sumber bumi yang berada dalam inti sari alam digunakan oleh setiap manusia di muka bumi tidak bisa dipungkiri habis. Hal tersebut akan mengakibatkan umat manusia mengalami kelangkaan”. Begitulah yang sempat beliau utarakan pada sebuah pidatonya.

 

Kelangkaan bak takdir yang sudah pasti terjadi dan akan melanda umat manusia di muka bumi. Perihal itulah yang membuat para kepala negara di penjuru dunia harus mencuci otak mereka. Dan langkah ini yang diambil oleh pemimpin bangsa dengan baju favoritnya kemeja polos. Akan tetapi, perihal kelangkaan inilah yang masih kurang bisa tersampaikan kepada banyak manusia yang ada di negeri bak Konoha ini.

 

Mereka yang mungkin tidak terbesit perihal kelangkaan pada pikirannya berasumsi bahwa harga bahan pangan akan stabil dan mungkin akan turun hal tersebut tidak akan bisa terjadi. Dengan langkah berani dan gentar para pemuda di berbagai penjuru bangsa dengan keanekaragaman budaya ini menyuarakan hak-hak yang tidak bisa menerima pernyataan kepala negaranya. Kejadian seperti itulah yang sudah dipahami oleh seorang pemimpin dengan berbadan kurus yang penuh kharisma tersebut.

 

Pada tanggal 8 September 2022, siang hari. Berbagai kelompok pemuda, organisasi, dan mahasiswa di kota Solo berkumpul di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Dengan maksud dan tujuan yang sama, mereka bersatu dan menyamakan pergerakan. Mereka seperti orang yang haus akan darah keadilan para rakyat yang siap membantai gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Surakarta.

 

Dari kampus UMS para sekumpulan pemuda dari berbagai macam identitas, mereka berjalan dengan gagah dan keberanian yang penuh dengan keyakinan dan tak sedikit pun ada perasaan gentar. Mereka berjalan dan berlari menuju markas besar DPR yang ada di Surakarta di tengah terik matahari yang mengeringkan tenggorokan mereka.


Para pemuda itu bersorak di atas mobil pickup yang di dalamnya berisikan pimpinan para pemuda dari berbagai identitas, “apabila panjenengan yang berada di dalam masih memihak keluar mari kita berunding dan suarakan hak kami dan turunkan Bahan Bakar Minyak (BBM)”. Mereka sebagai pembela rakyat tidak sedikit pun melemah dan terus gentar bersorak hal tersebut di depan gedung DPR di bawah teriknya matahari, sementara anggota DPR di dalam gedung ber-AC.

 

Para pemuda menjadikan panas matahari sebagai energi untuk bersorak menyuarakan aksi mereka. Seiring berjalannya waktu ketua DPR pun keluar dan menjawab suara rakyat dan mengatakan bahwa, “mereka (anggota DPR) akan membantu rakyat dan akan menyampaikan suara rakyat kepada pusat”. Dengan pernyataan tersebut, para pemuda merasa lega. Namun, para pemuda belum percaya sepenuhnya dengan pernyataan ketua DPR. Ditinjau dari laman instagram @pemkot_solo dalam  pidato Gibran, Wali kota Solo mengatakan, “akan menjamin ketersediaan bahan pokok penting dan menjamin bantuan kepada warga kota Solo”. Dengan adanya pernyataan pidato tersebut para pemuda cukup merasakan kelegaan dan tenang tanpa khawatir sedikit pun tentang kenaikan harga BBM.

Lebih baru Lebih lama