Created by Rahma Putri
Editor by Atik Fadilah
Rencang.id — Beberapa perempuan
mungkin pernah dihujani dengan pernyataan “kamu
ngapain sih sekolah tinggi-tinggi, ujung-ujungnya juga di dapur.” Atau “kamu itu jangan sekolah tingg-tinggi, nanti
laki-laki pada minder.” Padahal, pendidikan amat penting bagi perempuan.
Tidak hanya untuk perempuan, seluruh umat Muslim memiliki kewajiban untuk
menuntut ilmu.
Sebagaimana firman Allah SWT
dalam QS. Al-Mujadilah (58):11 yang artinya, “Dan apabila dikatakan,
“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat)
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang
kamu kerjakan.”
Berdasarkan tafsir
tahlili, potongan ayat tersebut dapat dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai
derajat yang paling tinggi di sisi Allah ialah orang yang beriman dan berilmu.
Ilmunya itu diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya.
Sehingga menuntut ilmu dapat menjadi jalan agar Allah meninggikan derajatnya.
Masyarakat
masih beranggapan bahwa tugas perempuan hanya di dapur, di sumur, dan di kasur.
Dalam istilah Jawa, macak, masak, manak.
Macak artinya berdandan, masak artinya memasak, dan manak artinya memberi keturunan. Sehingga
masyarakat banyak yang meremehkannya. Padahal, kodrat perempuan adalah
menstruasi, mengandung, melahirkan, menyusui (4M).
Ada banyak
alasan mengapa pendidikan penting bagi perempuan. Dalam kehidupan rumah tangga perempuan
memiliki peran penting, yakni menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Seperti
yang dikatakan Ning Dhomirotul Firdaus dalam postingan instagram @tokohwanita, “menjadi
perempuan haruslah cerdas. Sebab ia nanti akan menjadi madrosatul ula bagi anak-anaknya.” Mendidik anak bukan pekerjaan
yang mudah, sehingga ilmu dibutuhkan di dalamnya. Maka, tidak ada yang sia-sia
jika perempuan bersekolah tinggi. Perkembangan teknologi yang cepat,
mengharuskan seorang ibu pandai mengawasi anak-anaknya agar tidak salah jalan.
Alasan kedua,
perempuan berpendidikan tidak akan mudah ditipu. Karena pendidikan merupakan
kunci perkembangan dan kualitas diri seseorang. Sehingga dengan pendidikan,
pola pikir wanita akan meningkat dan mampu menyaring informasi yang diterima.
Alasan lain, wanita
harus mandiri dan tidak selalu bergantung dengan laki-laki. Sebab, tidak ada
yang tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Misalnya wanita dihadapkan dengan
permasalahan ekonomi dalam rumah tangganya, maka bekal ilmu dan gelar yang
disandang akan membantunya dalam berkarir. Dalam unggahan video NU Online, Ning
Imaz Fatimatuzzahro seorang pengasuh Pondok Pesantren Putri Al Ihsan Lirboyo
mengatakan, perempuan jika bukan akal dan juga agama yang jadi pegangannya,
maka ia akan menjadi gila sebab perasaannya.
Manfaat
pendidikan sejatinya untuk dirinya sendiri, kemudian manfaatnya meluas untuk
masyarakat. Sehingga perempuan harus senang dalam menuntut ilmu agar bermanfaat
untuk banyak orang. Seperti yang dituliskan Ning Khilma Anis beberapa waktu
lalu tentang Astabrata (delapan laku
seseorang bila menjalankan kepemimpinan). Salah satunya adalah hambeging suryo (watak matahari).
Maksudnya, perempuan akan terus menjadi penerang dan selalu memberikan
pencerahan untuk orang lain. Itulah sebab perempuan harus banyak belajar, seneng sinau, tresno sama ilmu, mencari pengetahuan seluas-luasnya dan
setinggi-tingginya.