Pandemi sekarang bukanlah penghalang situasi untuk menyuarakan pendapat dalam pemilihan umum (pemilu) tahun 2020 ini. Pemilu kali ini menjadi sejarah pertama yang digelar dalam situasi pandemi. Pemilu yang akan digelar pada akhir tahun 2020 akan memilih calon pasangan yang nantinya akan menjadi pemimpin daerah atau kota.
Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang saat ini menjadi marak perbincangan masyarakat di berbagai daerah. Tepatnya tanggal 9 Desember 2020 Pilkada serentak akan dilaksanakan, tak terkecuali juga di Kabupaten Sukoharjo yang berada di salah satu Provinsi Jawa Tengah. Sukoharjo menggandeng 2 calon pasangan kandidat, yakni Etik Suryani yang dipasangkan dengan Agus Santoso dan melawan Joko Santoso yang dipasangkan dengan Wiwaha Aji Santoso. Kedua paslon (pasangan calon) berasal dari kolaborasi masing-masing partai. Paslon EA (Etik-Agus) mengusung 4 partai, seperti Partai PDIP, Demokrat, Nasdem, dan Golkar (Golongan Karya). Kemudian, berbeda lagi dengan paslon Joswi (Joko Santoso-Wiwaha) yang mengusung Partai PAN, PKS, Gerindra, PKB, dan berkolaborasi dengan 6 partai nonparlemen.
Kedua paslon yang akan memperebutkan kursi singgahan Kepala Daerah tersebut, bersaing dengan sangat sengit. Dan ternyata oh ternyata, ada salah satu paslon dari keluarga Bupati Kabupaten Sukoharjo sekarang. Yakni paslon dari EA, pasangan yang mendapat rekomendasi dari DPP PDIP yang diberikan di kantor DPD PDIP Jateng, Jumat (17/7/2020). Namun sebelum itu pendapat miring sempat membicarakan Etik yang digadang hanya menjadi "bonek" untuk melanggengkan dinasti keluarga. Karena Etik yang merupakan istri dari Wardoyo Wijaya yang sudah memimpin Kabupaten Sukoharjo selama 10 tahun (2 periode), dilansir dari https://www.google.com/amp/s/m.solopos.com/istrinya-disebut-calon-boneka-di-pilkada-sukoharjo-begini-kata-wardoyo-1071323/amp
Beliau dikenal ulet, selain itu sosok Etik lahir di Solo pada 15 Maret 1963. Etik sekolah di SDN 85 Tegalmulyo, Premulung, Sondakan, Solo. Lalu melanjutkan ke SMPN 9 Surakarta dan SMAN 1 Kartasura. Kemudian, Beliau juga mengenyam pendidikan studi lanjut Akademi Sekretaris (ASMI) Surakarta, Universitas Surakarta, dan STMIK AUB Surakarta. Perempuan yang kini berusia 57 tahun itu sempat bergelut di bidang perbankan, yang menduduki posisi sebagai kepala cabang. Saat suaminya (Wardoyo Widjaya) tengah menjabat sebagai Kepala Daerah Sukoharjo, beliau juga aktif menjalankan peran sebagai Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Sukoharjo. Tidak sampai di situ saja, namun saat memimpin TP PKK Kabupaten Sukoharjo, Etik memboyong penghargaan dalam perlombaan pada bidang PKK tingkat provinsi maupun nasional.
Prestasi yang membanggakan salah satunya Juara Pakarti Utama I Pemanfaatan Tiga Tingkat Nasional diwakili Kelurahan Kenep serta Juara lain yakni Juara Pakarti Utama I Lomba Posyandu Tingkat Nasional diwakili Posyandu Mawar III Desa Puron, dan lain sebagainya. Banyak penghargaan yang diraih oleh Etik, merupakan hasil kerja keras sendiri dan dibantu oleh pengurus lain dengan kekompakan semua pengurus serta kader PKK tingkat kecamatan hingga desa/kelurahan. Selain itu juga dukungan dari suami tercinta yang mendorong TP PKK untuk terus maju dan berkembang, serta beliau memulainya dari nol, dilansir https://www.google.com/amp/s/m.solopos.com/etik-suryani-istri-bupati-lawan-joko-paloma-di-pilkada-sukoharjo-2020-1079018/amp
Gender tak menghalangi serta membatasi seseorang dalam bergerak, meski kodrat perempuan namun prinsip kuat dan penuh komitmen akan mengantarkan seseorang pada ambang kesuksesan. Seperti itu halnya seorang Etik yang akan memperebutkan kursi Pilkada Kabupaten Sukoharjo 2020. Jika beliau memenangkan Pilkada periode ini, maka akan menjadikannya sebagai satu-satunya perempuan yang menjadi Bupati di Kabupaten Sukoharjo ini. Namun, semua tergantung suara rakyat dan campur tangan Tuhan. Dan apapun keputusannya nanti, akan menjadi takdir dan pemimpin rakyat Sukoharjo yang diamanahi mandat.
Penulis: Puput Enggar P.
Editor: Anisa Rahma