PEMBANGUNAN DI KAWASAN KONSERVASI BERUJUNG EKSPLOITASI

Foto (https://taufiqurokhman.com)


Taman Nasional Komodo merupakan kawasan konservasi, dan sejak beberapa tahun lalu, telah dinyatakan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). Akhir-akhir ini, media sosial kita sempat dihebohkan dengan adanya foto yang memperlihatkan seekor komodo berhadapan langsung dengan sebuah truk yang membawa material proyek. 

Semua paham, saat ini sedang berlangsung sebuah proyek besar  di Taman Nasional Komodo (TNK), tepatnya di provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebagian wilayah TNK akan dijadikan destinasi wisata yang disebut sebagai "Jurassic Park". Rencananya, Jurassic Park ini akan dilengkapi dengan sejumlah vila, restoran dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang lainnya. 

Direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno, seperti dikutip tirto.id, mengklaim bahwa pembangunan ini tidak melanggar kaidah konservasi karena berada dalam zona pemanfaatan wisata. 

Tetapi, pembangunan ini dapat membawa implikasi, salah satunya dari segi ekologi. Lalu, apakah keuntungan yang bisa di peroleh dari pembangunan Jurassic park di Taman Nasional Komodo ini?

Sebagai kawasan konservasi, Taman Nasional Komodo bukan hanya diperuntukkan bagi kepentingan komodo saja, tapi juga untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik yang ada dilaut maupun yang ada di darat. Kawasan konservasi bukan sekedar dilindungi saja, tetapi juga terlarang dibangun atau dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu, yang tidak ada kaitannya dengan konservasi. 

Oleh karena itu, pembangunan yang sedang berlangsung untuk pembuatan Jurassic Park di TNK sekarang ini patut disayangkan. Pembangunan dalam skala sekecil apapun, dikawakan konservasi tidak ada manfaatnya sama sekali secara ekologis. Pembangunan justru berpotensi mengancam kelestarian lingkungan TNK. 

Seperti yang di lansir mongabay.co.id, beberapa dampak yang mungkin bisa muncul akibat adanya aktivitas pembangunan dikawasan konservasi antara lain adalah sebagai berikut. 

Pertama, pembangunan biasanya diawali dengan pembabatan vegetasi, seperti pembabatan sebagian rumput, tumbuhan dan pohon habitat asli. Akibat yang bisa muncul dari pembabatan ini adalah terjadinya perubahan komposisi tanaman yang akan mengarah pada kerusakan ekosistem, berupa musnahnya sejumlah spesies flora dan fauna tertentu. 

Kedua, pembangunan biasanya menuntut dibukanya akses jalan baru bagi kendaraan proyek. Keberadaan jalur baru ini selain meningkatkan polusi udara dan suara, juga menjadi ancaman khusus bagi berbagai flora dan fauna yang berada di kawasan konservasi. Bisa kita lihat sendiri, adanya gambar viral seekor komodo berhadapan langsung dengan sebuah truk yang membawa material proyek dapat mencerminkan hal ini.

Ketiga, sejumlah fasilitas akan berdiri seiring dengan pembangunan yang dilakukan. Namun, umumnya fasilitas yang dibangun tidak pernah ada kaitannya dengan aktivitas konservasi. Keberadaan sejumlah fasilitas kemungkinan besar malah bisa mengubah struktur tanah, merubah pola resapan air dan juga aliran air hujan yang akan berdampak pada erosi dan topografi alam, yang menjadikan kualitas lingkungan di kawasan konservasi dan sekitarnya berubah. 

Keempat, pembangunan sangat memicu meningkatnya penggunaan tenaga listrik, bahan bakar minyak, penggunaan air dan produksi sampah. di balik itu, akan terjadi peningkatan polusi (udara, suara, cahaya, maupun tanah) di sekitar kawasan konservasi, yang pada akhirnya merusak kelestarian alam.

Mengingat dampak yang mungkin akan timbul, wajar jika sejumlah pihak bukan saja menyayangkan tapi juga menentang pembangunan Jurassic Park ini. 


Penulis : Faiz Fajar N

Lebih baru Lebih lama