GENJOT KAMPANYE HINGGA DROP, PALOMA ABSEN DEBAT PUBLIK II PILKADA SUKOHARJO

 

 

Absen pada debat publik II Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, calon bupati  (Cabup) Sukoharjo nomor urut 2, Joko Santoso jatuh sakit dan dirawat di RS. Dr Moewardi, Surakarta. Debat publik yang dilaksanakan di hotel Brother, Solo Baru menerapkan dengan ketat protokol kesehatan berdasarkan adaptasi gaya hidup baru. Pasangan Calon (Paslon) dan pendamping yang seharusnya berjumlah 6 orang menjadi tidak lengkap lantaran Joko Santosa tidak menghadiri debat pamungkas pada Sabtu, (21/11/20).

 

 Di dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 4 Tahun 2017 dijelaskan mengenai sanksi yang akan didapatkan oleh Paslon yang tidak menghadiri acara debat publik. Tetapi, dengan adanya pemberitahuan kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sukoharjo sebelumnya mengenai kondisi kesehatannya, akhirnya pria yang kerap disapa Joko Paloma itu tidak dijatuhi sanksi. Berdasarkan keterangan Nuril Huda, Ketua KPUD Sukoharjo “Pada debat kedua ini, Pak Joko Santosa tidak bisa hadir karena sakit mendadak, dan pemberitahuan dari tim Paslon sudah kami terima menjelang pelaksanaan debat, dilampiri surat keterangan dari dokter dan beliau dirawat di RSUD Moewardi” tuturnya.(beritajateng.news). Meski anggota debat tidak lengkap, namun acara tetap berlangsung dan Paslon nomor urut 02 hanya dihadiri oleh calon wakil bupati. Wiwaha berdiri seorang diri menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari tim panelis dan Naslon nomor urut 01.

 

Eko Sabto Purnomo selaku tim pemenangan Joswi, sebutan bagi Joko Wiwaha, menuturkan bahwa Joko Santosa sedang menjalani bedrest selama dua hari. “Saya kira hal biasa (Paslon sakit), karena pola kampanye kita memang langsung turun ke masyarakat, keluar masuk kampung mendengar keluhan, masukan, dan harapan masyarakat untuk Sukoharjo ke depan bersama pemerintahan Joswi” Jelasnya kepada TribunSolo.com, Senin (23/9/2020).

 

Padatnya jadwal kampanye tatap muka terbatas menguras tenaga Paslon Pilkada Sukoharjo. Dihapuskannya peraturan jadwal kampanye oleh KPUD Sukoharjo membuat Paslon lebih leluasa dalam melaksanakan kampanye. Dikutip dari Solopos.com, kampanye tatapmuka terbatas di Sukoharjo merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah dan menempati posisi ke dua Nasional.

Padat merayap kampanye tatap muka terbatas di Sukoharjo, Bambang Muryanto, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sukoharjo memaparkan bahwa kampanye tatap muka terbatas dapat mencapai lima puluh lokasi dalam sehari. Sejak dimulai pada 26 September 2020 hingga kampanye menginjak minggu ke tiga, Paslon Pilkada telah melaksanakan kampanye tatap muka terbatas sebanyak 1.620 kali.

 

 Keadaan yang menghalangi Paslon untuk dapat mengumpulkan masa dalam jumlah banyak mengakibatkan paslon menambah jumlah lokasi kampanye dengan durasi yang lebih singkat. KPU menyediakan dua metode kampanye, selain tatap muka terbatas dengan maksimal peserta lima puluh peserta terdapat jalan kampanye daring atau online. Namun, kampanye online kurang digunakan karena terhalang masalah-masalah teknis seperti koneksi internet serta faktor lainnta. Kampanye tatap muka harus menaati protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, mengingat masih tingginya kasus Covid 19 di Indonesia termasuk Sukoharjo. Penggunaan masker, menjaga jarak, juga praktik mencuci tangan sebelum mengikuti kegiatah kampanye harus ditaati seluruh peserta.

 

Padatnya jadwal dan kondisi cuaca yang sudah memasuki musim penghujan memang mempengaruhi kondisi fisik Paslon Pilkada Bupati Sukoharjo. Meski tak lengkap, namun debat putaran II Pilkada Bupati Sukoharjo telah terlaksana dengan lancar. Masyarakat tinggal menunggu terlaksananya pesta demokrasi daerah yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang. Dan semoga tidak muncul klaster Covid baru lantaran kerapnya dilaksanakan kampanye tatap muka.

 

 

Oleh: Adis Saputri

Editor: Syahru Ramadhani

Lebih baru Lebih lama