USIA TUA TIDAK MENGHALANGI SEMANGAT DAN KESUKSESAN MBAH WITO DALAM BISNIS BUDIDAYA LELE

Usia senja tak menghalangi seseorang untuk terus berkarya. Hal itulah yang ditunjukkan Mbah Wito (81) warga Dusun Geneng Rt. 01/Rw. 01, Desa Jaten, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. Meski usianya sekarang tidak lagi muda, nyatanya tak juga menyurutkan semangat Mbah Wito dalam mengembangkan budidaya ikan lele. Ia mengaku telah membudidayakan ikan lele sejak tahun 2006.

"Awalnya saya hanya membuat 1 kolam kecil di depan rumah, yang saya isi dengan ikan mas dan ikan nila. Tetapi tak sampai satu bulan ikan-ikan yang ada di kolam itu mati semua, saya juga kurang tahu penyebabnya apa. Lalu setelah kolam itu dikuras, anak saya yang pertama menyarankan agar di isi dengan ikan lele. Ternyata berhasil, tidak banyak ikan yang mati dan setelah 3 bulan ikan lele sudah bisa dipanen" kenang Mbah Wito.

Sebelum Mbah Wito membudidayakan ikan lele, pekerjaannya yaitu sebagai buruh serabutan yang tidak mempunyai penghasilan tetap setiap bulannya. Tak jarang dulu Mbah Wito juga berjualan nasi uduk buatan istrinya untuk menambah penghasilan.

Semua itu ia lakukan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Mbah Wito memiliki 4 orang anak, tetapi anak pertama dan kedua sudah berkeluarga, sedangkan yang 2 anaknya lagi masih SMA. "Kala itu keadaan ekonomi sulit, mencari pekerjaan juga sulit karena saya sudah tua tidak ada yang mau mempekerjakan saya" ujarnya.

Berawal dari ia memelihara lele hanya untuk dikonsumsi sendiri, akhirnya ada sejumlah tetangga yang tertarik untuk membelinya. Karena kwalitas dan harga ikan lele milik Mbah Wito berbeda dengan yang ada dipasaran. Melihat peluang bisnis yang menjanjikan, Mbah Wito mengembangkan budidayanya dengan menambah kolam. Yang dulunya ia hanya mempunyai 1 kolam, sekarang ia telah memiliki 20 kolam ikan. Lokasinya yakni 2 di depan rumahnya, 3 di samping rumahnya dan 15 di belakang rumahnya. Omset yang dihasilkannya pun cukup besar, dulu hanya jutaan sekarang bisa sampai puluhan juta.

Mengenai pemasaran hasil budidaya ikan lele, menurut Mbah Wito tidak terlalu sulit. Sebab ia telah memiliki pelanggan tetap, termasuk dari warga sekitar, para pengepul lele dan langganan penjual pecel lele. Jadi, setiap kali waktu panen Mbah Wito tidak perlu membawanya ke pasar untuk mencari pembeli. Melainkan pembeli akan datang sendiri ke rumahnya untuk mengambil lele yang sudah di pesan terlebih dahulu.

Tidak hanya sekedar membudidayakan ikan lele saja, Mbah Wito juga dengan suka rela membina dan mengajari orang lain untuk ternak lele yang baik. Tak jarang ia juga mengajak pemuda-pemuda di desanya untuk ikut belajar membudidayakan ikan lele. Dengan demikian, ia berharap supaya mereka mampu membuka peluang bisnis di daerahnya sendiri dan tidak perlu merantau di luar kota.

 

Penulis: Putri Ayu Nanda Sari

Editor: Anisa Rahma

Lebih baru Lebih lama