Mahasiswa Semestinya Menjadi Agen Kontrol Sosial Anti Hoax


 Media sosial, acap kali terdengar dan tak asing lagi di era digitalisasi ini. Media tersebut mengizinkan para penggunanya untuk dapat bertukar informasi. Kehadiran media tersebut telah banyak membawa perubahan bagi perilaku komunikasi masyarakat. Bahkan, media sosial sangat ampuh mempengaruhi sikap dan perilaku pembacanya.

Perkembangan media sosial ini nyatanya membawa perubahan yang cukup signifikan pada perilaku masyarakat dalam memperoleh informasi, terutama di kalangan mahasiswa. Medsos telah mendekatkan yang jauh, bahkan menjauhkan yang dekat. Medsos pun menjadikan komunikasi antar manusia tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu.

Penyebaran informasi sekarang ini juga dapat dilakukan dengan sangat cepat, real time, dan meluas. Di kondisi lain pun, tantangan terbesar dalam menghadapi perkembangan teknologi ini yaitu beredarnya informasi palsu atau hoax di kalangan masyarakat Indonesia, temasuk mahasiswa. Tidak tuntasnya dalam membaca informasi, lalu disebarluaskan melalui jaringan pesan singkat maupun media sosial.

Banyak mahasiswa dengan mudahnya percaya bahkan langsung meneruskan Informasi tanpa mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya. Seperti pesan berantai dalam WhatsApp, Twitter, Instagram, atau pun media sosial lainnya. Sudah seharusnya mahasiswa memiliki sikap kritis dalam melihat setiap persoalan yang terjadi di sekelilingnya. Tidak boleh apatis atau menerima apa adanya tanpa menganalisis, menelaah terlebih dahulu dalam mengonsumsi suatu informasi. Bahkan, menjadi kewajiban besar mahasiswa dalam membawa masyarakat menuju perubahan ke arah lebih baik.

Berbahaya, jika mahasiswa malah ikut-ikutan dalam menyebarluaskan sebuah hoax. Maka dari itu, mahasiswa harus benar-benar melek media dan menjadi filter di tengah-tengah masyarakat. Memberikan informasi kredibel bagi masyarakat. Dikatakan sebagai kalangan terpelajar, mahasiswa harus paham mengenai kebenaran suatu informasi. Mahasisiwa sebagai agen perubahan dan sebagai agen control sosial masyarakat dapat memberikan contoh bagi kalangan masyarakat dalam Indonesia anti hoax.

Hoax seakan menjadi santapan masyarakat Indonesia. Masyarakat seakan berlomba-lomba untuk menyebarkan info tersebut tanpa memikirkan kebenaran informasi dan efeknya. Tidak tuntasnya membaca suatu informasi menjadikan salah persepsi di kalangan mahasiswa. Alih alih, apa kata dunia jika seorang terpelajar dengan gampangnya terpengaruh dan ikut menyebarkan berita hoax? Saat ini, banyak dari mereka-mereka berilmu pendidikan tinggi, namun masih terpengaruh dengan berita-berita hoax.

Bersikap waspada dan bijak bermedia penting dalam menyikapi kabar provokatif dan sensasional. Apalagi bagi mahasiswa sebagai agent of change dan social control untuk mengenal bentuk dan ciri-ciri berita hoax. Penting untuk tidak menjadi penyebar berita bohong sehingga merugikan orang lain.


Penulis : Umi Sekarwati

Editor : Alfida Nur Cholisah 

Lebih baru Lebih lama